"Jujur saja, saya sudah capek ngurus honorer terus
BACA JUGA: Buyung: Perda Ahmadiyah Melanggar Konstitusi
Sejak saya masih Ketua Komisi II DPR RI, lima tahun kerja saya ngurus honorerMangindaan melihat, masalah honorer tidak pernah lari dari tuntutan pengangkatan menjadi PNS
BACA JUGA: Sekkot Tomohon Banyak Kecipratan APBD Bermasalah
Dalam hal ini katanya, yang paling parah adalah honorer dari Kementerian Diknas."Saya merasa, ke mana-mana (selalu) diikuti honorer
BACA JUGA: Bachtiar Chamzah Masih Berkelit
Sering mendemo saya, mintanya diangkat PNSKalau begini terus, bisa mati saya," ujarnya, yang disambut senyuman para anggota DPD.Padahal, lanjut mantan Gubernur Sulut ini, penerimaan honorer menjadi PNS tidak akan menguntungkan pemerintahSebab, asal-usul adanya tenaga honorer bukanlah karena sesuai kompetensi, tapi lebih pada unsur kedekatan dengan kepala daerah.
"Coba ditelusuri asal honorernyaMereka ada karena kebijakan pimpinan saat itu, yang punya kerabat dan butuh kerjaKemudian diangkat honorer, dengan iming-iming akan diangkatMereka tidak peduli, apakah honorernya sesuai kebutuhan instansinya atau tidak," tuturnya pula(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Busyro Bantah Kasus Macet Lantaran Tekanan Politik
Redaktur : Tim Redaksi