jpnn.com - JAKARTA- Calon tenaga humas pemerintah (THP) atau government public relation (GPR) harus menjadi corong-corong penyampaian program pemerintah demi kepentingan nasional.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi kepada para calon THP terpilih menegaskan seorang GPR harus memiliki jiwa patriotisme yang tinggi.
BACA JUGA: Dirjennya Mundur, Begini Respons Kemenhub
"Menjadi humas pemerintah adalah tugas patriotik. THP adalah patriot-patriot untuk membela kepentingan pemerintah. Yang kita perlukan adalah seorang patriot," kata Menteri Yuddy, Sabtu (26/12).
Selain patriotisme, menurut Yuddy, humas pemerintah harus memiliki kemampuan analitis dan diagnosis yang kritis terhadap setiap program pemerintah untuk mengetahui latar belakang terbentuknya suatu kebijakan yang mencakup banyak program pemerintah.
BACA JUGA: Presiden Ajak Gunakan Dana Desa di Sektor Padat Karya
Yuddy menambahkan, pemerintah saat ini membutuhkan corong-corong yang mampu mensosialisasikan serta menyebarluaskan visi dan misi pemerintah kepada masyarakat, "Kami bukan mencari orang yang sekadar ada, tapi kami mencari orang yang luar biasa, bukan yang biasa-biasa saja," ujarnya.
Karena itu, kepada seluruh calon GPR yang akan ditempatkan di Kementerian ataupun Lembaga Pemerintah tertentu nantinya, Yuddy menekankan untuk mengetahui secara keseluruhan tujuan, program dan kebijakan, bahkan historisnya agar mampu bekerja secara maksimal dalam memberikan penyampaian informasi yang terstruktur, cepat dan tepat sasaran.
BACA JUGA: Warga Muslim Ikut Mengamankan Natal
Untuk itu, pengertian mengenai Nawacita dan Trisakti menjadi landasan penting yang wajib untuk diketahui oleh para humas pemerintah dalam mendukung program serta kebijakan pemerintah. Seorang humas pemerintah juga dituntut untuk mencari penyebab terjadinya kendala dalam melaksanakan suatu kebijakan. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2016, Dana Desa Rp 47 Triliun, Kepala Desa Harus Ekstra Kerja
Redaktur : Tim Redaksi