jpnn.com, JAKARTA - MenPAN-RB Tjahjo Kumolo meminta seluruh ASN baik PNS maupun PPPK tidak terjebak pada rutinitas yang monoton. ASN harus memiliki pola pikir inovatif.
Menurutnya, upaya penyederhanaan birokrasi harus didukung dengan semangat transformasi pola pikir dan budaya kerja yang mendobrak kebiasaan yang monoton, linier, dan kaku.
BACA JUGA: Belum Ada Tanda-Tanda Pemberkasan NIP PPPK 173 Ribu Guru Honorer, Apa Masalahnya?
"Sulit, tetapi harus dicoba. Temukan solusi atas masalah-masalah yang ada di lapangan," kata Tjahjo saat meresmikan Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Bekasi, Rabu (17/11).
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) menekankan pelayanan publik adalah wajah konkret kehadiran negara bagi masyarakat.
BACA JUGA: Berita Duka, Pensiunan PNS Meninggal Dunia, 2 Kendaraan Digiring ke Polres
Untuk itu, PNS dan PPPK sebagai pelayan publik harus inovatif dan kreatif.
"Bukan zamannya lagi ASN baik PNS maupun PPPK duduk di belakang meja. ASN harus terjun langsung memberikan pelayanan publik," tegasnya.
BACA JUGA: Polri: Regulasi Tengah Dibuat, Eks Pegawai KPK Segera Jadi ASN
Menteri Tjahjo menambahkan Kabupaten Bekasi adalah rumah bagi berbagai kawasan industri besar.
Kehadiran MPP memberikan peluang bagi Kabupaten Bekasi untuk makin mendorong pelayanan publik yang kondusif dan suportif, khususnya bagi pelaku usaha dan investor,"
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan MPP bisa menjadi solusi agar masyarakat tidak harus mengetuk banyak 'pintu' dalam mendapatkan berbagai pelayanan.
Tak sebatas pelayanan yang terintegrasi, dia juga memproyeksikan agar pelayanan publik di masa mendatang dapat tervirtualkan.
"Sehingga suatu hari negara yang mendatangi warganya. Bukan lagi warga yang datangi negara," imbuh pria yang akrab disebut Kang Emil itu.
Jawa Barat berhasil mencetak realisasi investasi tertinggi se-Indonesia selama triwulan I 2021.
Hal itu disebut Kang Emil karena produktivitas pelaku usaha yang tinggi dan pelayanan yang responsif kepada investor. (esy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... ASN Kemenag Korupsi Dana BOS Rp 8 Miliar
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Mesya Mohamad