jpnn.com - BANYUWANGI - Ternyata, tak hanya Menteri Pariwisata Arief Yahya saja yang menempatkan Malaysia sebagai "rival" emosional, dan Thailand sebagai lawan profesional.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Asman Abnur juga memancarkan message yang sama. Saat melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, Senin (21/11), MenpanRB mengaku ingin segera menyalip Malaysia khusus di bidang pariwisata. "Saya pikir Malaysia harus kita kalahkan dari segi pariwisata," kata Asman Abnur di Puncak Gunung Ijen, Jawa Timur.
BACA JUGA: Ahok tak Diperlakukan seperti Permadi dan Arswendo, Ini Penjelasan Menag
Pertanyaannya adalah apakah kita mampu, sanggup bersaing, bisa menyalip Malaysia? Di 2015 saja, Indonesia masih jauh di bawah Malaysia, Singapura, dan Thailand. Dari data kunjungan wisman, Indonesia baru tembus 10,4 juta, Singapore 15 juta, Malaysia 25 juta, Thailand 30 juta. “Indonesia punya banyak destinasi yang world class. Di Ijen saja ada blue fire yang cuma ada dua di dunia, Banyuwangi dan Iceland. Saya kira dalam waktu yang tak terlalu lama kita bisa menyalip Malaysia," ungkapnya.
Keyakinan ini bukan tidak beralasan. Tanda-tanda itu sudah bisa dilihat dari tahun 2015. Di bawah kepemimpinan Menpar Arief Yahya, pertumbuhan wisman ke Indonesia naik pesat 10,3 persen. Suasana industri pariwisata sangat kondusif dan hidup. Angka growth sudah jauh di atas ASEAN yang mencatatkan kenaikan 5,1 dan dunia yang naik 4,4 persen.
BACA JUGA: Anak Buah Surya Paloh Tak Setuju Novanto Jadi Ketua DPR Lagi
Dibanding negara ASEAN lainnya, Indonesia juga sudah jauh meminpin. Singapura hanya naik 0,9 persen, Malaysia malah turun 15,7 persen. Hanya Thailand yang mencatatkan kenaikan paling spektakuler 20,4 persen, karena ada delapan juta wisatawan dari Tiongkok yang masuk. Tahun 2016 ini diperkirakan sudah sepuluh juta lebih dari Tiongkok. Pertumbuhan wisman Tiongkok yang ke Malaysia dan Indonesia, jauh lebih progress Indonesia.
Country brandingnya? Dari data World Economic Forum 2015, Wonderful Indonesia naik menjadi peringkat 47, dari sebelumnya tidak punya peringkat. Itu sudah mengalahkan Truly Asia Malaysia papan 96, termasuk Amazing Thailand peringkat 83. Menpar Arief Yahya memang sangat serius membangun brand Wonderful Indonesia.
BACA JUGA: Super Damai, Ini Jaminan yang Menggembirakan
Berbagai kompetisi yang digelar secara resmi (official) oleh lembaga resmi yang mengurusi pariwisata dunia, Indonesia juga membuktikan lebih hebat. World Halal Travel Award 2015, di Abu Dhabi, Uni Arab Emirate, Indonesia menyabet tiga penghargaan. Malaysia yang selama ini menjadi rajanya “halal destination” tidak mendapatkan apa-apa.
Dari UNWTO Award 2016 di Madrid Spanyol, Indonesia juga menyabet tiga penghargaan, sedangkan Malaysia nihil. Lalu di level regional ASEAN, melalui ASEANTA Award di Manila, Filipina, Indonesia merebut tiga penghargaan, Malaysia dua award. “Maka skor sementara 10 : 2 untuk Wonderful Indonesia,” jelasnya.
Award yang disambar? Jauh lebih dahsyat lagi. Wonderful Indonesia tak pernah absen dalam setiap penghargaan di setiap travel mart. Wonderful Indonesia selalu juara di mana-mana.
Di 2015, sudah ada tiga gelar juara dunia yang disambar dari World Halal Tourism Award di Abu Dhabi. Di Bulgaria mendapat Award for Active National Presentation di Holiday & Spa Expo 2016. Lalu di Outbond Travel Mart Mumbai, India, juga juara. Di Los Angeles Travel and Adventure Show 2016. Award di Pays d’Honneur di Paris 2016.
Di India International Travel Mart 2016, Wonderful Indonesia malah dapat tiga penghargaan sekaligus. Hongkong di Flower Festival 2016 juga. The Best Exhibitors Award di ITB Berlin, travel mart terbesar dan paling terkenal di dunia.
"Kita sudah membuktikan bahwa mengalahkan Malaysia itu tidak sulit. kekayaan alam Indonesia enggak dimiliki oleh negara lain. Tinggal bagaimana kemauan kita membangun prasarana supaya bahu membahu, pemda, pemerintah pusat sehingga nanti destinasi wisata tidak hanya Bali. Kita pasti bisa," ungkap politisi PAN ini.
Dan salah satu destinasi yang diandalkan adalah Kawah Ijen di Banyuwangi. Khusus untuk Ijen, politisi asal PAN itu menilai tidak perlu lagi promosi dengan banyak cost. Tinggal poles prasarana, toilet, rest area dan keselamatan pengunjung, destinasinya akan cepat terlihat kinclong. "Kapasitas juga harus ditingkatkan. Kalau sebentar lagi kita promosikan ini jalan sudah enggak cukup, mungkin harus dilebarkan dua kali lipat," urai Asman.
Terkait permintaan menteri, Bupati Banyuwangi Azwar Anas mengaku akan terus mengusahakan untuk merawat dan mengembangkan potensi alam yang semakin banyak dikunjungi turis mancanegara ini.
"Banyuwangi sudah berinvestasi air bersih, Rp 6 miliar di tempat ini. Jalan kami sudah investasi Rp 30 miliar. Tinggal toilet dan infrastruktur. Harapan kami, rencana investasi yang sudah berjalan lima tahun ini segera dapat lampu hijau dari pemerintah pusat," beber Anas.
"Termasuk rencana pembangunan cable car. Beliau (menteri) tadi sudah tanpa kami minta, beliau menyanggupi untuk ikut memfasilitasi izinnya cepat selesai. Dengan catatan kawasan harus bisa dinikmati," imbuhnya.
Kawah Ijen memang tengah mengurus izin untuk mempercantik taman wisata itu dengan fasilitas cable car. Fungsinya apalagi kalau bukan untuk memperkuat layanan bagi wisatawan. Cable car nantinya diharapkan akan membantu pengunjung yang ingin mencapai puncak tanpa perlu berjalan kaki di sepanjang jalur pendakian.
"Untuk cable car dari Kemenpar sebenarnya sudah membentuk tim terpadu, nunggu percepatan perizinan BKSDA, bapak Menteri besok akan rapat dengan pak Presiden akan menyampaikan juga kepada ibu Siti Nurbaya (Menteri LHK). Ini vitamin buat Banyuwangi,” ungkap Anas. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Siap Merapat, PAN Pasrah Didepak
Redaktur : Tim Redaksi