Menpar Ajak Wisatawan Tiongkok Serbu Bali Saat Imlek

Jumat, 26 Januari 2018 – 23:07 WIB
Menpar Arief Yahya di Beijing. Foto: Ist

jpnn.com, THAILAND - Hubungan Indonesia-Tiongkok makin lengket saja saat ini. Terutama setelah Menpar Arief Yahya bertemu dalam business gathering dengan travel agent dan media di negara itu, dan komunikasi dengan China National Tourism Administration (CNTA). Semacam, Kemen China.

Di sela-sela padatnya acara ATF 2018, Asean Tourism Forum di Shangri La, Chiang Mai, Thailand, Menpar pun bertemu khusus dengan Du Jiang, Vice Chairman of CNTA,  pada Kamis (25/1).

BACA JUGA: Kemegahan Benteng Pendem Sambut Kemenangan Dylan di Etape I

 

Pertemuan berlangsung sangat akrab, dekat, saling mengisi, dan memahami.

BACA JUGA: Keindahan Alam Manjakan Peserta Tour de Indonesia

Mengawali pertemuan, Arief menyampaikan sehari sebelum terbang ke Chiang Mai, masih berada di Beijing, transit 2 jam di Kunming.

“Sehari di Beijing 9 meetings dan semuanya efektif,” ujar Menpar Arief ke Du Jiang.

BACA JUGA: Top Event Kemenpar Unjuk Gigi di Thailand

Du pun terkaget dan menyambut gembira. Dia juga senang dengan gagasan Menpar untuk membentuk tim task force, baik dari Kemenpar Indonesia maupun pihak CNTA China.

Itu agar ada partner kerja yang bertujuan untuk mengurai berbagai persoalan mendasar kepariwisataan.

Misalnya, soal bahasa, regulasi, connectivity dan sebagainya. “Kami siap, karena Indonesia adalah salah satu destinasi outbound yang sudah hadir di rakyat Tiongkok,” kata M Du.

Memang, hitungan Menpar, jumlah wisman Tiongkok yang ke Indonesia masih sangat kecil. Jauh dari Thailand yang sudah tembus 10 juta.
Padahal, jika dilihat potensi destinasinya, Indonesia paling cocok untuk wisman Tiongkok.

“Kami punya pantai yang bagus-bagus, kami negara dengan pantai terpanjang no 2 di dunia, setelah Canada. Kami punya kuliner yang kuat, dan banyak tempat belanja barang-barang branded yang kuat. Tiga hal yang menjadi mimpi wisatawan Tiongkok,” jelas Arief.

Melalui pertemuan itu, Menteri Arief mengundang turis China untuk ber-Imlek di Bali, 16 Februari 2018.

Saat ini Bali sudah normal, jumlah wisman yang datang sudah mendekati 15 ribu per hari.

Karena itu, momentum Imlek dipersilakan sekaligus berwisata ke Destinasi Terbaik Dunia versi Trip Advisor 2017, Bali. Du pun menganggukkan kepala pertanda setuju.

Selain itu, kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari kota-kota kedua, seperti Xian dan Shenzen, yang sudah siap terbang ke Bali. Lagi-lagi Du mengangguk.

Karena arus wisman ke Indonesia semakin banyak, CNTA pun berharap juga banyak wisatawan Indonesia ke Tiongkok.

Dia berencana menempatkan seorang representative CNTA ke Jakarta. Tujuannua untuk meningkat kerjasama di bidang pariwisata.

Namanya CNTO China National Tourism Organization, semacam kantor VITO Kemenpar di Jakarta.

VITO adalah perwakilan Kemenpar dari deputi pengembangan pemasaran manca negara di banyak negara, untuk membantu dan memudahkan mempromosikan pariwisata Indonesia di luar negeri.

Saat ini, Kemenpar punya VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) di Beijing, Guangzhou, Singapore, Kuala Lumpur, Thailand, Melbourne, Paris, Berlin, London, UEA, India dan lainnya.

China merupakan pasar utama, terbesar untuk pariwisata Indonesia tahun ini, mengalahkan Singapore, Malaysia, Australia, Jepang, Korea dan India. Dan, pertengahan Februari 2018, Imlek menjadi salah satu libur nasional bagi rakyat Tiongkok.

“Saya mengundang wisatawan Tiongkok untuk berwisata ke Bali, Manado, Jakarta, dan banyak destinasi lain di Indonesia,” pungkas Arief. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rombongan Festival Payung Indonesia Jadi Pusat Perhatian


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kemenpar  

Terpopuler