jpnn.com - jpnn.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya memanfaatkan segala jurus untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Salah satu bidikan Arief adalah wisman asal Australia.
Selasa (7/3), menteri asal Banyuwangi, Jawa Timur itu menghadiri Working Lunch Indonesia-Australia Business Week di Jakarta. Dalam acara yang digelar di Tugu Kunstkring Paleis, Menteng, Jakarta Pusat itu Arief bertemu langsung dengan Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Steven Ciobo.
BACA JUGA: Menpar Dorong Industri Wisata Mengglobal dengan Digital
Dalam acara yang dihadiri para delegasi asal Australia, pengusaha, investor dan pemangku kepentingan pariwisata itu Arief menyatakan, Bali saat ini menjadi tourism hub bagi wisman asal Negeri Kanguru itu. Untuk itu, Arief mengharapkan wisman Australia tak hanya mengunjungi Bali.
“Wisman Australia diharapkan bisa mengeksplor ke destinasi beyond Bali, seperti Labuan bajo, Lombok, Jogja dan Bromo Tengger Semeru,” katanya.
BACA JUGA: Raja Salman Lebih Lama di Bali, Arief Yahya Ikut Happy
Mantan Dirut Telkom Indonesia itu menjelaskan, jumlah wisman Australia yang berkunjung ke Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup bagus. Dari 2015 ke 2016 ada kenaikan 14 persen.
Karenanya, katanya, perlu upaya meningkatkan kerja sama dengan airlined melalui joint promotion dan insentif untuk membuka rute penerbangan selain Bali dan Jakarta. Hal itu untuk memperluas akses wisman Australia ke destinasi di Indonesia selain Bali.
BACA JUGA: Rombongan Raja Salman Kunjungi Monkey Forest di Ubud
“Creating 10 New Bali menjadi program pemerintah untuk pengembangan destinasi wisata di luar Bali. Para investor dan pebisnis Australia dapat berinvestasi di sektor pariwista bekerja sama dengan Indonesian counterparts, seiring dengan semakin mudahnya untuk berinvestasi di Indonesia,” sebutnya.
Sedangkan Steven dalam sambutannya menyampaikan ketertarikan Australia untuk berperan aktif dalam pengembangan pariwisata di Indonesia. Langkah itu bisa melalui investasi yang produktif di sektor pariwisata.
Tentu saja Arief menyambut gembira pernyataan itu. Peraih penghargaan Marketeer of the Year 2013 versi MarkPlus itu mengharapkan kerja sama dengan Australia itu akan membantu percepatan pengembangan destinasi di Indonesia, khususnya 10 Bali Baru.
Selain itu, Arief juga menyampaikan program Top-3 Kemenpar tahun 2017. Yaitu Go Digital, Homestay Desa Wisata dan Connectivity.
“Semoga kerja sama yang erat antara Indonesia dan Australia bisa mengembangkan pariwisata ke depan. Dan yang terpenting bisa memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” katanya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Liburan Raja Salman Jadi Ajang Napak Tilas Pangeran
Redaktur & Reporter : Antoni