Rombongan Raja Salman Kunjungi Monkey Forest di Ubud

Selasa, 07 Maret 2017 – 11:11 WIB
Monyet di kawasan Monkey Forest Ubud di Gianyar, Bali. Foto: Ayatllah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com - jpnn.com - Sejumlah destinasi wisata yang kondang di Bali disodorkan ke dalam daftar tempat-tempat yang bisa dikunjungi Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud. Misalnya, Pura Besakih di Karangasem, Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan Uluwatu di Kabupaten Badung, atau Monkey Forest di Ubud, Gianyar.

Untuk Puri Besakih memang belum ada kepastian bakal dikunjungi Raja Salman. "Belum ada konfirmasi. Tapi, kami siap menyambut sekaligus mengantarkan raja selama di Besakih," ujar Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiartha seperti diberitakan Jawa Pos Radar Bali.

BACA JUGA: Liburan Raja Salman Jadi Ajang Napak Tilas Pangeran

Selain itu, kemarin (6/3) rencana Raja Salman mengunjungi GWK juga batal. Aktivitas Raja Salman masih tetap di dalam hotel.

Selain di Hotel St Regis yang menjadi tempat Raja Salman menginap, ada pula hotel lain di kawasan Nusa Dua yang menjadi tempat tinggal sementara rombongannya. Misalnya, Ritz-Carlton Hotel (240 orang), Hilton Hotel (384 orang), dan Hotel Laguna (324 orang).

BACA JUGA: Bukan Haji Salman, ini Manuver Ibnu Saud

Namun, kemarin dua anggota rombongan Arab Saudi terlihat di Gianyar. Dua orang dengan pakaian bebas tersebut berkunjung ke objek wisata Ceking di Tegalalang dan Monkey Forest di Ubud. Mereka mengendarai mobil BMW hitam nopol DK 113 FS.

"Tidak ada pengawalan khusus karena pemberitahuan pun tidak ada. Jadi, kami dari polisi hanya melakukan pengamanan arus di lokasi tersebut," ujar Kapolres Gianyar AKBP Waluya.

BACA JUGA: Setelah Bali dan Jakarta, Bintan Pikat Wisatawan

Di objek wisata Ceking, anggota rombonan Raja Salman itu turun melalui tangga Warung Loji. Beberapa menit menikmati keindahan panorama di objek tersebut, rombongan lantas berpindah ke Lumbung Sari untuk santap siang. 

Dari Ceking, rombongan pindah ke Monkey Forest. Setiba di lokasi, warga Arab Saudi itu berkeliling menikmati hutan kera dengan dipandu langsung oleh Manajer Monkey Forest I Nyoman Buana. 

Lokasinya memang cocok didatangi rombongan pangeran Kerajaan Arab karena memenuhi semua persyaratan ideal yang disukai mereka. Yakni suasana hijau, pohon besar, sejuk, ada air, dan sangat tropik. 

Apalagi beberapa orang terkenal dunia pernah datang ke Monkey Forest. Misalnya, mantan pemain bola dunia asal Manchester United, Luis Nani, selebritas Hollywood Paris Hilton.

Ketika mampir ke Monkey Forest, mereka pun bermain-main bersama monyet di lahan seluas 12 hektar tersebut. Paris Hilton bahkan tak segan membagi momen keseruannya bermain bersama monyet di Bali melalui akunnya di Instagram.

Aktris Julia Roberts juga pernah ke Monkey Forest. Bentang alam laksana lukisan, suasana damai dan tentram, serta kondisi masyakarat yang terus menjunjung tinggi nilai tradisi menjadikan aktris sekelas Julia begitu terkesan dengan Secred Monkey Forest. 

Sacred Monkey Forest Ubud dipilih Julia Roberts lantaran kawasan ini merupakan taman monyet terbesar di dunia. Dengan balutan pohon-pohon berusia tua dan rindang serta hutan-hutan kecil yang tertata asri dirasa sangat tepat untuk menjadi lokasi shooting dari film ini. Dia pun tak segan merekam salah satu momen di Kolam Suci yang ada dalam kawasan Sacred Monkey Forest.

“Sacred Monkey Forest memang istimewa. Bila delegasi Kerajaan Saudi ke sana, pasti mereka akan terpesona,” timpal Ketua PHRI Bali, Tjokorda Artha Ardana Sukawati yang biasa disapa Cok Ace.

Tidak perlu persiapan khusus ke tempat ini. Pengunjung hanya akan dikenai tiket masuk untuk dewasa Rp 15.000 per orang dan anak - anak Rp 7.500 per anak.

Saat akan memasuki kawasan taman Ubud Monkey Forest, pengunjung akan disambut oleh dua patung kera besar terdapat di sebelah kanan dan kiri jalan raya utama Ubud. 

Melangkah masuk ke area taman yang juga terkenal dengan sebutan Mandala Wisata Wenara Wana, pengunjung langsung disapa hawa sejuk dari rindangnya hutan di sekitar taman. Hijaunya pohon dan suasana sejuk biasanya sangat disukai wisatawan Timur Tengah.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebut 60 persen wisman ke Indonesia karena kultur atau ingin merasakan atmosfer budaya lokal. Sisanya, 35 persen faktor alam atau nature, dan 5 persen man made, atau wisata yang di-create orang, seperti sport event, MICE, show music dan lainnya.

“Sacred Monkey Forest di Ubud adalah kombinasi yang sempurna, antara nature dengan sentuhan culture Ubud. Romjongan Raja pasti suka dengan suasana alam tropis di sana,” ujar Arief.(JPG/c10/oki/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Contohlah Pak Jokowi soal Pelaporan Gratifikasi


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler