Menpar Dorong Pelibatan Perupa untuk Jurus Pentahelix Pariwisata

Senin, 08 Mei 2017 – 18:28 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya saat menghadiri acara lelang lukisan untuk penggalangan dana pembangunan Salman Hospital di Ciputra Artpreneur Gallery, Ciputra World Jakarta Selatan, Minggu (7/5). Foto: Kemenpar

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyatakan bahwa para perupa punya peran penting dalam pengembangan turisme. Menurutnya, seniman justru menjadi salah satu komponen penting dalam sinergi pentahelix untuk memajukan pariwisata.

Arief menyatakan hal itu saat menghadiri acara lelang lukisan untuk penggalangan dana pembangunan Salman Hospital di Ciputra Artpreneur Gallery, Ciputra World Jakarta Selatan, Minggu (7/5). Acara amal itu berhasil mengumpulkan dana Rp 1,3 miliar yang akan digunakan untuk membangun Salman Hospital di Kabupaten Bandung.

BACA JUGA: Perbatasan Malaka Bakal Gelar Konser Perdana untuk Timor Leste

Ada salah satu karya seniman dalam lelang itu yang terjual dengan harga terbilang wah. Yakni lukisan berjudul Piringan Berlubang dengan Lempengan Bersisa Emas karya pelukis Ahmad Sadali.

Lukisan bertarikh 1977 itu terjual dengan harga Rp 600 juta. Almarhum Sadali merupakan pelukis abstrak senior lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).

BACA JUGA: Semoga Sultan HB IX Jadi Nama Bandara Baru Yogyakarta

Arief dalam pidatonya pada acara amal itu mengatakan, kerja sama pentahelix yang kini menjadi rumus penting dalam pengembangan pariwisata juga perlu menjangkau kalangan perupa. "Pentahelix dalam pariwisata bisa juga diaplikasikan dalam pengembangan seni rupa,” ujar menteri yang juga insinyur alumnus ITB itu.

Terlihat hadir di acara itu antara lain Ketua Umum YPM Salman ITB Syarif Hidayat, Ketua IA ITB 81 Arlan Septia serta Rina Ciputra Sastrawinata selaku presiden direktur Ciputra Artpreneu

BACA JUGA: Digarap Serius, Wisata Mandeh Bakal Mendunia

Arief memang getol menerapkan rumus pentahelix dalam pariwisata. Rumus itu melibatkan kalangan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media.

Istilah itu juga dikenal dengan rumus ABCGM. Yakni academician, business, community, government dan media.

Arief pun menegaskan, acara lelang seperti itu juga harus didukung dengan peliputan medua. “Karena persepsi media lebih kuat daripada kenyataan,” ulas peraih penghargaan Marketeer of The Year 2013 dari MarkPlus itu.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wayang Ajen Jadi Pamungkas Puncak HUT Pandeglang ke 143


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler