Menpar Resmi Buka Festival Danau Toba di Sipinsur Humbahas

Rabu, 06 Desember 2017 – 13:39 WIB
Festival Danau Toba (FDT) tahun 2017 akan digelar di Sipinsur, kabupaten Humbang Hasundutan mulai 6-9 Desember 2017. Foto: sumutpos/jpg

jpnn.com, HUMBAHAS - Menteri Pariwisata Arief Yahya resmi membuka Festival Danau Toba (FDT) 2017 hari ini, Rabu (6/12) di Sipinsur, Humbang Hasundutan (Humbahas).

Even yang berlangsung hingga Sabtu (9/12) tersebut ditarget mendatangkan 5.000 wisatawan.

BACA JUGA: Humbahas Ditetapkan Jadi Tuan Rumah Festival Danau Toba 2017

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Elisa Marbun mengatakan persiapan pelaksanaan FDT 2017 ini sudah rampung 90 persen sejak Selasa (5/12).

Setidaknya, 2.000-an orang akan mengisi berbagai acara.

BACA JUGA: Ini Dia Salah Satu Cara Kemenpar Genjot Pariwisata Sumut

Dalam even tahunan kali ini, Elisa Marbun menjanjikan, ada konsep berbeda dari pelaksanaan sebelumnya. Perbedaan tersebut karena pengambilan lokasi kegiatan yakni di kawasan Taman Wisata Sipinsur dan Bakkara.

Dua dari banyak lokasi di kawasan Danau Toba ini merupakan bagian dari Geopark Kaldera Toba (GKT) yang merupakan situs bumi dengan target pengakuan dari UNESCO sebagai Global Geopark Network (GGN).

BACA JUGA: 153 Unit Rumah di Lembah Bakkara Berpotensi Jadi Homestay

“Bedanya kita untuk tahun ini, FDT 2017 berbasis Geopark. Karena itu kita mengambil tempat di Taman Wisata Sipinsur. Dari situ, kita bisa memandang panorama Danau Toba dari atas bukit. Taman ini juga menjadi andalan untuk mendaftarkan Geopark Kaldera Toba ke UNESCO,” sebutnya.

Selain itu, lanjutnya, jika dibandingkan dengan FDT tahun lalu, sinergitas daerah yang berada di kawasan Danau Toba sudah sangat baik. Kabupaten Humbahas sebagai penyelenggara tahun ini juga sangat antusias.

“Masing-masing daerah akan menampilkan kebudayaannya, ditambah juga penampilan budaya dari daerah lain di luar kawasan Danau Toba,” terang Elisa sembari menyebutkan dalam even ini juga disediakan 50 stand kuliner dan 40 stand untuk pelaku UKM dan penggiat pariwisata.

Dari segi teknis, Elisa juga menyebutkan, kesiapan tim panitia pelaksana FDT 2017 sudah mencapai 90 persen. Sebagaian besar kru yang akan terlibat dalam pelaksanaan even tersebut sudah bersiap di lokasi tempat diselenggarakannya festival. Termasuk untuk rekayasa lalu lintas, mengingat kemungkinan satu lokasi akan dipadati ribuan pengunjung.

“Kita perkirakan ada seribuan orang yang mengangkat tandok, dan ulos sepanjang 600 meter yang akan dibawa 200 orang. Termasuk juga ada 200-an orang penari yang kita datangkan dari Medan. Jadi perkiraan kita totalnya hampir 2.000 orang,” katanya.

Selain itu, untuk penerbangan ke Silangit, lanjut Elisa, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT). Hal ini terkait penambahan jadwal oleh maskapai termasuk juga paket wisata yang selama ini telah diberikan badan tersebut kepada wisatawan mancanegara dari penerbangan Internasional di Singapura ke Silangit.

Berikut juga untuk persediaan shuttle bus yang mengantarkan pengunjung dari bandara ke lokasi wisata gratis. “Dari Humbahas (Pemkab) juga menyediakan dua bus untuk menuju lokasi Sipinsur. Makanya besok (hari ini) kita harapkan sudah selesai GR (gladi resik),” tambahnya.

Sementara untuk ketersediaan fasilitas menginap di sekitar lokasi kegiatan, diakui saat ini sudah hampir penuh. Karena itu diminta kepada kabupaten sekawasan yang berdekatan seperti Tobasa, Taput, Simalungun khususnya Humbahas sendiri, menyiapkan homestay agar keterbatasan jumlah hotel, losmen dan bungalow serta villa, bisa diatasi.

“Kita sudah meminta Bupati untuk menyediakan homestay. Jadi rumah masyarakat bisa dimanfaatkan untuk tempat menginap. Kita juga membawa juru masak (chef) dari Medan, untuk membantu penyediaan makanan di sana,” jelasnya.

Selanjutnya, Sekretaris Panitia FDT 2017, Unggul memaparkan, pada 6 Desember akan digelar Seminar Festival Danau Toba yang berlokasi di Pendopo Kantor Bupati Humbahas dengan jumlah peserta sebanyak 100 orang. Seminar ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk kebijakan pengelolaan kepariwisataan dan kebudayaan di kawasan Danau Toba pada masa yang akan datang.

Selain itu digelar lomba vocal grup yang bertempat di open stage Sipinsur, kecamatan Paranginan, Humbahas. Peserta lomba ini terdiri dari utusan dari kabupaten/kota se kawasan Danau Toba dan Sumut. “Pada malam harinya akan digelar pentas seni budaya dari Pak Pak Bharat, Simalungun, Sibolga, kota Medan dan penampilan artis dari Medan,” papar Unggul.

Selanjutnya hari kedua, akan digelar lomba lari lintas alam yang dilaksanakan dengan jarak 9,2 Km. Untuk lomba lari ini juga akan diikuti peserta dari luar daerah seperti Bandung dan Bali.

“Kita juga akan menggelar lomba Ucok-Butet Geopark yang akan diikuti generasi muda se kawasan Danau Toba dan Sumut. Lomba ini akan digelar di Sipinsur, tujuannya untuk mencari duta geopark yang diharapkan mampu mensosialisasikan wisata dan budaya kawasan geopark kaldera toba,” terang Unggul.

Pada 7 Desember, lanjutnya, akan digelar seremonial pembukaan di komplek wisata Sipinsur. Dalam acara pembukaan ini akan digelar parade kontingen, pagelaran ‘Menghunti Tandok’ oleh seribu Tandok dari kaum ibu yang ada di kabupaten Humbahas. Dilanjutkan dengan tarian massal 5 puak di Sumut.

“Sebelum acara pembukaan akan dipagelarkan penyambutan tamu menuju Sipinsur dengan ulos terpanjang yang telah mendapatkan rekor MURI dan dikenakan oleh siswa siswi, dengan tujuan untuk mensosialisasikan penggunaan ulos,” kata Unggul.

Selain itu pada acara pembukaan juga akan dimeriahkan artis nasional seperti Novita Dewi Marpaung. Turut juga digelar pada malam harinya, host dinner di Pendopo rumah dinas Bupati Humbahas. Sementara di lokasi Sipinsur digelar band local dari Humbahas, dan pentas seni dari kabupaten Karo, Labura, Sibolga, Samosir dan Humbahas.

Hari ketiga, akan digelar berbagai lomba, seperti lomba paduan suara yang bertempat di Aula kantor Bupati Humbahas. Selain itu, digelar lomba seruling yang berlokasi di wisata Sipinsur, lomba renang yang digelar di perairan Danau Toba kecamatan Bakti Raja, lomba Dragon Boat yang digelar di pantai Bebas Bakara.

Sedangkan malam hari digelar hiburan rakyat yang menampilkan band dari Medan dan Jakarta serta dimeriahkan dengan penampilan budaya dari Dairi, Samosir, Deliserdang, Langkat, dan Humbahas.

“Pada hari terakhir akan digelar penutupan dan penyerahan hadiah kepada pemenang. Penutupan ini direncanakan akan dilakukan oleh Gubsu,” katanya. (bal/adz)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Kita sedang Membuat Ledakan Baru di Dunia Pariwisata


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler