Menperin Pastikan General Motors Jamin Hak Karyawan

Senin, 02 Maret 2015 – 16:41 WIB
Menteri Perindustrian, Saleh Husin. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Manajemen General Motors (GM) Indonesia akhirnya memberikan penjelasan langsung kepada Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin, terkait penutupan pabrik GM di Pondok Ungu, Bekasi.

Petinggi GM yang menemui Menperin adalah Pranav Bhatt, Direktur Keuangan General Motors Indonesia Manufacturing. Bhatt datang ke Gedung Kementerian Perindustrian di Jakarta, Senin (2/3) siang.

BACA JUGA: Soal BBM, Menteri ESDM Minta Masyarakat Biasakan Diri

Usai pertemuan, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengungkapkan ada beberapa hal penting yang dibicarakan, seperti soal produksi dan hak-hak karyawan. 

"Dari kemarin, saya memang segera minta kepastian ke pihak GM Indonesia misalnya terkait hak-hak rekan-rekan karyawan," kata Saleh Husin kepada JPNN.com, di Jakarta, Senin (2/3).

BACA JUGA: Harga Solar Tetap “Aman”

Menurut Saleh yang merujuk keterangan GM, total karyawan di General Motors Indonesia Manufacturing sebanyak 500 orang. Sebagian karyawan akan dialihkan ke perusahaan penjualan dan distribusi mobil atau National Sales Company (NSC). 

"GM memastikan, para karyawan mendapatkan kompensasi di atas peraturan pemerintah seperti ada tambahan 9-10 bulan gaji di atas peraturan pemerintah tergantung dari masa kerja," ujarnya.

BACA JUGA: Jonan Anggap Tak Penting Penyerapan Anggaran Besar

Tambahan di atas peraturan dimaksudkan, agar para karyawan yang mengalami PHK memiliki cukup waktu untuk mendapatkan kesempatan di tempat baru.

"Saya mengapresiasi kecepatan dan keterbukaan dari manajemen GM dalam merespon hal ini, baik kepada pemerintah maupun pada publik melalui media," sebut Menperin. 

Soal produksi, lanjut Menperin, pihak GM memastikan masih bertanggung jawab pada servis dan komponen Chevrolet Spin yang sudah terjual.

GM Tetap Berinvestasi

Saleh Husin juga menjelaskan, pada prinsipnya, pihak General Motors tetap optimistis dengan pasar Indonesia.

Hal ini ditunjukkan dengan kerja sama antara General Motors, SAIC Motor Corp Ltd dan Wuling Motors berupa perusahaan patungan SAIC-GM-Wuling. 

"Mereka akan membangun pabrik, memproduksi dan memasarkan mobil bermerek Wuling di Indonesia," kata Menperin. 

Targetnya, GM dan mitra bisnisnya tersebut akan mulai berproduksi tahun 2017 dan memproduksi 150 ribu unit mobil per tahun. Nilai investasi sekitar 700 juta USD. 

"Persiapan-persiapan sudah dilakukan termasuk rencana mendirikan pabrik di sekitar Jakarta. Kemungkinan produksi mobil mereka akan masuk ke segmen LCGC," ujar Saleh Husin.

Optimisme pelaku industri otomotif seperti GM ini juga dilatarbelakangi prospek dari kelas menengah ASEAN yang potensi pasarnya sekitar 3,22 juta unit, dan besarnya pasar mobil di Indonesia. Sepanjang tahun 2014, penjualan mobil di Tanah Air menembus 1,2 juta unit. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Butuh Kantor di Pusat Bisnis? Ini Solusi dari Regus Business Centre


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler