Menperin Puji Inovasi Industri Minuman Re.juve

Kamis, 13 Desember 2018 – 22:07 WIB
Airlangga Hartarto. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

jpnn.com - Sewu Segar Primatama, perusahaan nasional yang memproduksi cold-pressed juice dengan merek dagang Re.juve meresmikan Real Cold-Pressed Facility (CPF) terintegrasi dengan teknologi High-Pressure (HPP) pertama di Indonesia dan ASEAN, Kamis (13/12).

Dengan teknologi ini mereka dapat memastikan konsumen di luar Jabodetabek dapat menikmati produk cold-pressed juice yang 100 persen segar, murni, dan alami.

BACA JUGA: Airlangga: Industri 4.0 Jadikan Indonesia 10 Terbesar Dunia

"Investasi ini sejalan dengan arahan Kementerian Perindustrian guna menjadikan sektor makanan dan minuman (mamin) sebagai salah satu fokus pengembangan utama dalam kerangka ‘Making Indonesia 4.0,” kata Managing Director PT Sewu Segar Primatama Richard Anthony dalam keterangan tertulis yang diterima.

Turut hadir meresmikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Wakil Gubernur Provinsi Banten Andika Hazrumy.

BACA JUGA: Airlangga Copot Sudikerta dari Posisi Ketua DPD Golkar Bali

Dalam pidatonya, Airlangga mengatakan pemerintah menyambut baik inisiatif dan terobosan inovatif yang dibawa Re.juve melalui teknologi HPP. Sebab menurut dia, saat ini baru sedikit negara di Asia, bahkan dunia yang mengadopsi teknologi HPP.

“Dengan beroperasinya fasilitas ini, kami harapkan dapat menghasilkan produk industri minuman yang berkualitas, sehat dengan standar yang mampu bersaing di pasar global,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

BACA JUGA: Golkar Disasar Berita Negatif, Ical Ajak Kader Optimistis

Dia mengatakan sektor makanan dan minuman Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar, karena didukung sumber daya alam yang berlimpah dan permintaan domestik yang besar.

"Industri minuman mampu menunjukkan kinerja yang membanggakan, dengan pertumbuhan sebesar 10,19 persen pada periode Januari-September tahun 2018. Capaian ini jauh di atas pertumbuhan industri nasional yang mencapai 5,17 persen di periode yang sama,” kata dia.

Oleh karenanya menurut dia, peran industri makanan dan minuman dalam perekonomian Indonesia juga sangat signifikan.

Hal ini terlihat dari kontribusi sektor makanan dan minuman sebesar 35,73 persen terhadap PDB Industri Non Migas atau 6,31 persen terhadap PDB Nasional, pada triwulan III tahun 2018. Pertumbuhan ekspor periode Januari-September tahun 2018 untuk industri makanan tumbuh sebesar 3,22 persen dan untuk industri minuman tumbuh sebesar 13,00 persen.

“Berdasarkan fakta tersebut menunjukkan suatu harapan bagi kita, untuk masa mendatang, industri makanan dan minuman nasional akan terus menunjukan perkembangan yang positif dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas ketua umum Partai Golkar tersebut. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Misbakhun Berbagi Jurus ke Caleg Golkar di Pasuruan


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler