jpnn.com - SEMARANG - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis subsidi tidak mempengaruhi industri. Menurutnya, sebagian besar industri sudah menggunakan BBM nonsubsidi. Kata dia, kalaupun ada pengaruhnya tak terlalu besar.
“Mungkin hanya akan ada kenaikan sekitar 2-3 persen itu pun di sektor logistik," ujarnya usai menghadiri pembukaan dan pelepasan peserta pelatihan keterampilan SDM industri bidang garmen di Balai Pengembangan SDM dan Produk IKM Disperindag Jateng di Semarang, Selasa (18/11).
BACA JUGA: Pengamat UGM Prediksi Harga Minyak Dunia Bakal Naik
Menurutnya, bukan hanya industri skala besar yang tidak terpengaruh, tetapi industri skala kecil yang kuantitas produksinya tidak sebanyak industri besar juga tak begitu terpengaruh.
Saleh mengatakan yang diinginkan pelaku industri adalah kepastian dari kenaikan BBM tersebut. Mereka mengaku, ketidakpastian tersebut berpengaruh terhadap produksi perusahaan. "Gonjang-ganjing karena isu kenaikan harga BBM justru berdampak tidak baik terhadap industri mereka, tetapi kalau sudah pasti mereka juga akan lebih nyaman untuk terus melakukan produksi," jelasnya.
BACA JUGA: Ini Alasan JK Naikkan Harga BBM di Saat Minyak Dunia Turun
Sementara itu, Saleh mengakui sebelum diputuskannya kenaikan harga BBM subsidi, pihak Pemerintah sudah melakukan pembicaraan dengan para pelaku industri. Upaya tersebut dilakukan agar para pelaku industri lebih siap menghadapi dampaknya terhadap usaha mereka.
Mengenai pengaruhnya terhadap penurunan tingkat daya beli di kalangan masyarakat, pihaknya mengaku terus memantau kemungkinan dampak tersebut. Meski demikian, pihaknya berharap pengaruh tersebut tidak terlalu besar. (ant/rr/mas)
BACA JUGA: Kenaikan BBM tak Mengikuti Zona Waktu
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Sebut Harga Keekonomian Premium Rp 9.200 Per Liter
Redaktur : Tim Redaksi