Menpora Minta Semua Hormati Keputusan FIFA

Kamis, 21 April 2011 – 06:11 WIB

JAKARTA - Banyak pihak mendesak pemerintah, yang dalam hal ini Menpora Andi Mallarangeng bertindak tegas untuk mengakhiri polemik berkepanjangan yang terjadi di PSSIKemenpora menjadi simpul penting untuk menuntaskan gonjang - ganjing di persepakbolaan Indonesia itu. 

Dimintai konfirmasi seputar keputusan FIFA yang tetap dengan keputusannya seperti yang dirilis pada 4 April lalu, Menpora Andi Mallarangeng menegaskan, apapun keputusan FIFA soal PSSI, perlu dihormati semua pihak

BACA JUGA: Fergie Dilarang Simpan Medali di Rumah

"Jika aturan FIFA, KONI/KOI, dan peraturan lainnya diikuti dengan baik, Insyaallah kepengurusan  PSSI yang kredibel akan segera terbentuk," kata Menpora di sela acara pelepasan Tim Seven Summit Indonesia di Auditorium Kemenpora kemarin.

Mantan juru bicara kepresidenan itu mengaku sudah jengah melihat konflik di tubuh PSSI  yang tak kunjung usai
"Kita ini sudah lama mengurusi soal pengurus PSSI

BACA JUGA: Barcelona v Real Madrid: Adu Ambisi!

Mudah-mudahan cepat selesai lalu kita fokus pada pembinaan sepak bola sehingga  bisa meraih prestasi," lanjutnya


Mengenai informasi adanya penolakan dari mayoritas pemikik suara terhadap keputusan FIFA dan berencana menggelar kongres sendiri, Andi Mallarangeng mengembalikan kepada aturan yang ada

BACA JUGA: Sengaja Minta Kartu, Iniesta Terancam Sanksi

"Pokoknya kami berharap semua berjalan dengan baik sesuai aturan sampai kongres terlaksana dan kepengurusan baru terbentuk," tegasnya

Manteri asal Sulsel itu menyatakan, untuk lebih jelasnya, dirinya masih akan menunggu laporan langsung dari Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar yang Selasa (1/4) kemarin bertemu Presiden  FIFA Sepp Blatter di Zurich, Swiss

Di lain pihak, para pendukung George Toisutta dan Arifin Panigoro yang hampir pasti tidak diperbolehkan untuk dicalonkan, sudah bertekat bulat tidak akan mengindahkan isntruksi FIFAWishnu Wardhana, salah seorang  pendukung George - Arifin yang juga wakil ketua Komite Pemilihan menyatakan, jika FIFA tidak mengindahkan permintaan mayoritas pemilik suara, maka rencana menggelar kongres sendiri untuk memilih Ketum PSSI, Waketum, dan anggota Exco akan dilakukan

"Kita ini memiliki dasar hukum yang jelasSelama kita tidak melanggar undang-undnag yang berlaku, statuta FIFA, statuta PSSI, standar FIFA, electoral FIFA, saya kira tidak masalahDunia akan melihat bahwa ini adalah yang benarKita jangan terbawa arus kepentingan di FIFA sendiri," kata Wishnu Wardhana wartawan  di kantor PSSI kemarin sore

Politisi Partai Demokrat itu kemudian menyebut beberapa pasal di statuta FIFA dan FIFA electoral code yang menurutnya tidak dipatuhi sendiri oleh FIFATermasuk soal KN yang menurutnya tidak boleh berposisi sebagai Komite Pemilihan (KP)"Karena komite pemilihan itu merupakan domain kongresBahwa penunjukkan komite pemilihan ini hanya bisa dilakukan di kongresItu wajib hukumnyaBagaimana sebuah bagan membuat undang-undang, tapi justru melanggarnya," lanjutnya

Menurut Wishnu, KP yang dipilih dan disahkan dalam kongres  14 April lalu akan terus melakukan tugasnya meski keputusan FIFA tidak sesuai harapan"Kita ini bangsa besarJangan sampai terus-terusan dipermainkan," tegasnya

Senada dengan Wishnu, anggota tim sukses Arifin Panigoro, Saleh Mukadar menegaskan, kongres akan terus digelar meski nanti hasilnya tidak akan diakui FIFA." "Jika tidak diakui juga, maka kami akan membawanya ke CAS (Court of Arbitration for Sport)Ini ada sesuatu yang salah dan harus kita benarkanKita tidak melanggar aturan kok," cetus Saleh

Saleh kemudian mengulas hasil Keputusan Banding Pemilihan (KBP) 25 Februari yang dijadikan dasar FIFA untuk melarang George Toisutta, Arifini Panigoro, dan Nirwan Bakrie untuk dicalokan menjadi Ketum PSSI"Komite Banding itu kan cacat hukum karena dibentuk oleh Exco PSSI-nya Nurdin HalidSesuai FIFA electoral code, Komite Banding itu kan harus dibentuk lewat kongresKalau pembentukannya saja sudah tidak benar, otomatis produk-prokduknya juga cacat hukum," beber Saleh.  

Sementara itu, kemarin salah seorang bakal calon Ketum PSSI Erwin Aksa mengembalikan formulir pencalonanUntuk  menarik perhatian, saat mengembalikan formulir pencalonannya, ketua HIPMI itu disuporteri sekitar 30 perempuan cantik berseragam kostum timnasSaat Erwin datang, mereka berbaris di halaman PSSI sambil meneriakkan yel-yel bernada dukungan terhadap mantan manajer PSM Makassar tersebutSelain meneriakkan dukungan, suporter special itu juga membawa beragam posterDi antaranya  bertuliskan "Go Erwin Aksa", "Erwin for PSSI", dan lain-lain

Anggota tim sukses Erwin Aksa, Azhary Sirajuddin mengatakan, jagoannya didukung oleh sedikitnya tiga Pengprov dan satu klub Divisi Utama"Pengprov Sulut (Sulawesi Utara), Sulbar (Sulawesi Barat) dan Sulteng (Sulawesi Tengah), dan klub Persidafon(ali/aam/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Target Tiga Poin Singo Edan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler