JAKARTA - Banyak pihak mendesak pemerintah, yang dalam hal ini Menpora Andi Mallarangeng bertindak tegas untuk mengakhiri polemik berkepanjangan yang terjadi di PSSIKemenpora menjadi simpul penting untuk menuntaskan gonjang - ganjing di persepakbolaan Indonesia itu.
Dimintai konfirmasi seputar keputusan FIFA yang tetap dengan keputusannya seperti yang dirilis pada 4 April lalu, Menpora Andi Mallarangeng menegaskan, apapun keputusan FIFA soal PSSI, perlu dihormati semua pihak
BACA JUGA: Fergie Dilarang Simpan Medali di Rumah
"Jika aturan FIFA, KONI/KOI, dan peraturan lainnya diikuti dengan baik, Insyaallah kepengurusan PSSI yang kredibel akan segera terbentuk," kata Menpora di sela acara pelepasan Tim Seven Summit Indonesia di Auditorium Kemenpora kemarin.Mantan juru bicara kepresidenan itu mengaku sudah jengah melihat konflik di tubuh PSSI yang tak kunjung usai
BACA JUGA: Barcelona v Real Madrid: Adu Ambisi!
Mudah-mudahan cepat selesai lalu kita fokus pada pembinaan sepak bola sehingga bisa meraih prestasi," lanjutnyaMengenai informasi adanya penolakan dari mayoritas pemikik suara terhadap keputusan FIFA dan berencana menggelar kongres sendiri, Andi Mallarangeng mengembalikan kepada aturan yang ada
BACA JUGA: Sengaja Minta Kartu, Iniesta Terancam Sanksi
"Pokoknya kami berharap semua berjalan dengan baik sesuai aturan sampai kongres terlaksana dan kepengurusan baru terbentuk," tegasnyaManteri asal Sulsel itu menyatakan, untuk lebih jelasnya, dirinya masih akan menunggu laporan langsung dari Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar yang Selasa (1/4) kemarin bertemu Presiden FIFA Sepp Blatter di Zurich, Swiss
Di lain pihak, para pendukung George Toisutta dan Arifin Panigoro yang hampir pasti tidak diperbolehkan untuk dicalonkan, sudah bertekat bulat tidak akan mengindahkan isntruksi FIFAWishnu Wardhana, salah seorang pendukung George - Arifin yang juga wakil ketua Komite Pemilihan menyatakan, jika FIFA tidak mengindahkan permintaan mayoritas pemilik suara, maka rencana menggelar kongres sendiri untuk memilih Ketum PSSI, Waketum, dan anggota Exco akan dilakukan
"Kita ini memiliki dasar hukum yang jelasSelama kita tidak melanggar undang-undnag yang berlaku, statuta FIFA, statuta PSSI, standar FIFA, electoral FIFA, saya kira tidak masalahDunia akan melihat bahwa ini adalah yang benarKita jangan terbawa arus kepentingan di FIFA sendiri," kata Wishnu Wardhana wartawan di kantor PSSI kemarin sore
Politisi Partai Demokrat itu kemudian menyebut beberapa pasal di statuta FIFA dan FIFA electoral code yang menurutnya tidak dipatuhi sendiri oleh FIFATermasuk soal KN yang menurutnya tidak boleh berposisi sebagai Komite Pemilihan (KP)"Karena komite pemilihan itu merupakan domain kongresBahwa penunjukkan komite pemilihan ini hanya bisa dilakukan di kongresItu wajib hukumnyaBagaimana sebuah bagan membuat undang-undang, tapi justru melanggarnya," lanjutnya
Menurut Wishnu, KP yang dipilih dan disahkan dalam kongres 14 April lalu akan terus melakukan tugasnya meski keputusan FIFA tidak sesuai harapan"Kita ini bangsa besarJangan sampai terus-terusan dipermainkan," tegasnya
Senada dengan Wishnu, anggota tim sukses Arifin Panigoro, Saleh Mukadar menegaskan, kongres akan terus digelar meski nanti hasilnya tidak akan diakui FIFA." "Jika tidak diakui juga, maka kami akan membawanya ke CAS (Court of Arbitration for Sport)Ini ada sesuatu yang salah dan harus kita benarkanKita tidak melanggar aturan kok," cetus Saleh
Saleh kemudian mengulas hasil Keputusan Banding Pemilihan (KBP) 25 Februari yang dijadikan dasar FIFA untuk melarang George Toisutta, Arifini Panigoro, dan Nirwan Bakrie untuk dicalokan menjadi Ketum PSSI"Komite Banding itu kan cacat hukum karena dibentuk oleh Exco PSSI-nya Nurdin HalidSesuai FIFA electoral code, Komite Banding itu kan harus dibentuk lewat kongresKalau pembentukannya saja sudah tidak benar, otomatis produk-prokduknya juga cacat hukum," beber Saleh.
Sementara itu, kemarin salah seorang bakal calon Ketum PSSI Erwin Aksa mengembalikan formulir pencalonanUntuk menarik perhatian, saat mengembalikan formulir pencalonannya, ketua HIPMI itu disuporteri sekitar 30 perempuan cantik berseragam kostum timnasSaat Erwin datang, mereka berbaris di halaman PSSI sambil meneriakkan yel-yel bernada dukungan terhadap mantan manajer PSM Makassar tersebutSelain meneriakkan dukungan, suporter special itu juga membawa beragam posterDi antaranya bertuliskan "Go Erwin Aksa", "Erwin for PSSI", dan lain-lain
Anggota tim sukses Erwin Aksa, Azhary Sirajuddin mengatakan, jagoannya didukung oleh sedikitnya tiga Pengprov dan satu klub Divisi Utama"Pengprov Sulut (Sulawesi Utara), Sulbar (Sulawesi Barat) dan Sulteng (Sulawesi Tengah), dan klub Persidafon(ali/aam/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Target Tiga Poin Singo Edan
Redaktur : Tim Redaksi