Menpora Pimpin Kick-Off Gala Desa dari Bulukumba

Senin, 15 Mei 2017 – 03:00 WIB
Menpora Imam Nahrawi saat mencoba seluruh cabor di ajang Gala Desa termasuk bola voli. Foto: Kemenpora for JPNN

jpnn.com, SULAWESI SELATAN - Satu per satu, program andalan gerakan Ayo Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus digelorakan.

Setelah sebelumnya, program Gowes Nusantara dan Liga Sepak bola Pelajar secara resmi dibuka Menpora Imam Nahrawi. Kali ini, program Gala Desa juga sudah digelorakan Menpora.

BACA JUGA: Kemenpora Terima Tanah dari Merauke Dalam Rangkaian GPN 2017

Kick-off Gala Desa sendiri dipusatkan dari Lapangan Pemuda, Bulukumba, Sulawesi Selatan, Minggu (14/6) Pembukaan itu sendiri dihadiri oleh 10 ribu orang lebih dengan suasana yang meriah penuh kegembiraan.

Tidak hanya acara seremonial begitu saja, beberapa atraksi budaya seperti tari-tarian khas daerah, drum band, pertandingan eksebisi hingga pameran produk desa juga ikut menyambut dimulainya ajang Gala Desa di Lapangan Pemuda, Bulukumba, Sulawesi Selatan itu.

BACA JUGA: Ribuan Peserta Gowes Pesona Nusantara Padati Lapangan Mandala Merauke

Imam mengaku sangat bangga dirinya bisa membuka secara resmi ajang Gala Desa ini. Menurutnya, semangat olahraga inilah menjadi salah satu alat pemersatu bangsa tanpa memandang adanya perbedaan.

Olahraga yang diikuti oleh masyarakat dari berbagai suku bangsa ini bukan lagi berbicara terkait dari mana kita berasal. Melainkan lebih ditekankan bagaimana kita bisa meraih suatu kemenangan tanpa mengesampingkan suatu aturan pertandingan yang sudah ditentukan.

BACA JUGA: Luar Biasa, 10 Ribu Warga Hadiri Pembukaan Gala Desa

Gala Desa sendiri merupakan sebuah implementasi bahwa olahraga bukanlah milik dari seorang kelompok-kelompok atau masyarakat tertentu saja. Olahraga bukan hanya milik atlet elite kota saja. Akan tetapi program andalan ini lebih menekankan bahwa olahraga merupakan milik kita semua.

Pejabat peemerintahan, anak-anak, ibu-ibu rumah tangga, pegawai kantoran hingga masyarakat di pelosok desa pun berhak memiliki akses untuk meraih sebuah prestasi dalam bidang olahraga.

Imam menambahkan, program Ayo Olahraga yang di dalamnya terdapat program lain seperti Gowes Pesona Nusantara, Liga Sepak bola Pelajar dan Gala Desa memang sengaja dirancang untuk menambah kebugaran dan kesehatan dari masyarakat Indonesia.

”Bersama dengan itu, kami juga ingin mencari bibit-bibit atlet usia dini dari seluruh kalangan masyarakat di pelosok desa yang berpotensi untuk dijadikan sebagai atlet profesional milik Indonesia,” kata Imam

Meski menekankan pada prinsip partisipasi, akan tetapi ajang olahraga ini lebih bersifat kompetisi. Dikemas secara profesional dan melibatkan berbagai pihak agar salah satu program andalan Ayo Olahraga ini lebih memiliki dampak baik dan lebih mengena kepada seluruh lapisan masyarakat.

Ada enam cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan dalam ajang olahraga serentak di 136 kabupaten/kota se-Nusantara ini.

Antara lain cabor sepak bola, sepak takraw, tenis meja, bola voli, bulu tangkis, dan atletik. Seluruh pertandingan diikuti peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa hingga masyarakat umum, mewakili desanya masing-masing.

Menteri asal Bangkalan ini menekankan bahwa, 6 cabor yang dipertandingkan itu memang suatu pilihan yang memiliki alasan.

Sepak takraw misalnya. Olahraga itu dipilih dibandingkan olahraga basket karena sepak takraw merupakan olahraga tradisional milik Indonesia dan patut dilestarikan.

Sebagaimana kita ketahui, meski olahraga itu sejatinya adalah warisan budaya, namun sepak takraw saat ini seperti kurang diminati masyarakat.

”Kita harus mempopulerkan olahraga ini agar orang tertarik memainkan sepak takraw. Apalagi sepak takraw menjadi salah satu cabor yang dilombakan di Asian Games 2018 nanti,” tegas Imam. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ajang Gala Desa Dimulai dari Bulukumba


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler