jpnn.com, JAKARTA - Menpora Zainudin Amali menerima Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin yang hadir bersama Kepala Bappeda Kanafi, serta Kepala BPKAD Jainudin di ruang kerjanya, Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (5/4).
Menpora Amali sempat diminta untuk mendukung dan membantu pembangunan sarana dan prasarana olahraga di Banjarbaru.
BACA JUGA: Pesan Menpora Amali saat Memberikan Sambutan dalam Rakor MPN Ormas Pemuda Pancasila
Namun, Menpora Amali menyebut sudah tidak ada program pengerjaan fisik di Kemenpora, karena tugas itu sudah menjadi wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Jika ada permohonan pembangunan, maka kami harus berkomunikasi dengan Bappenas dan kemudian ke Kementerian PUPR, kami bisa membantu dnegan memberikan rekomendasi sehingga layak peruntukannya," kata Menpora Amali yang didampingi oleh Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Chandra Bhakti.
BACA JUGA: Menpora Amali Beri Pujian untuk Indonesian Corporate Golf Series Championship
Menurut Menpora, andai sudah dilakukan komunikasi KemenPUPR dan Bappenas, maka selanjutnya ialah memastikan status tanah atau lahan untuk sarana olahraga itu tidak bermasalah.
"Secara kemanfaatan kami yang merekomendasikan layak atau tidaknya. Kemudian Bappenas itu perencanaan anggarannya dan teknis pengerjaannya PUPR. Karena anggaran kami khusus untuk pembinaan, pengerjaan fisik tetap di Kementerian PUPR," tuturnya.
BACA JUGA: Raker dengan Baleg DPR, Menpora Amali Paparkan Grand Design Keolahragaan Nasional
Wali Kota Aditya Mufti sempat memaparkan kepada Menpora Amali jika di Kota Banjarbaru belum ada sarana dan prasarana olahraga memadai seperti stadion.
Pemerintah kota sendiri menurutnya sudah menyiapkan lahan seluas 22 hektare untuk pembangunan sarana olahraga tersebut.
"Tanah seluas ini sudah milik pemerintah kota, Pak Menteri, makanya kami beranikan diri untuk meminta pembangunan stadion kepada Pak Menteri. Dan juga kami telah berkoordinasi dengan Bappenas terkait hal ini. Dari Bappenas arahannya harus ke Menpora untuk persetujuannya," terangnya. (dkk/ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad