jpnn.com, JAKARTA - Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan implementasi rekrutmen rektor asing tidak hanya untuk Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), tapi juga kampus swasta.
Pemerintah bahkan mendorong agar kampus-kampus swasta bisa menerapkan kebijakan ini terlebih dahulu dibanding PTNBH. Sebab, untuk universitas negeri, masih dilakukan perbaikan regulasi.
BACA JUGA: Orang Asing Segera Menjabat Posisi Penting di Kampus
Demikian disampaikan Menteri Nasir usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (19/8). Dia juga sudah menyampaikan soal rektor asing tersebut kepada mantan wali kota Solo itu.
"Tadi sudah saya sampaikan pada Bapak Presiden, nanti seperti apa. Tetapi nanti kami coba ke universitas swasta seperti apa, karena swasta regulasinya tidak terlalu ketat seperti di negeri," kata Nasir.
BACA JUGA: Menteri Nasir Ingin Diaspora jadi Dosen Tetap di Indonesia
Mantan rektor Universitas Diponegoro Semarang itu beralasan bahwa pelaksanaan rekrutmen rektor asing di kampus swasta mekanismenya tidak seketat di PTN. Sebab, keputusannya tergantung pada pemilik yayasan.
BACA JUGA: Saudara Kami yang di Papua & Papua Barat, Tolong Dengar Kata Menristekdikti Ini
BACA JUGA: Penjelasan Puan Maharani tentang Rencana Rekrut Orang Asing jadi Rektor PTN
"Saya akan dorong universitas swasta bisa masuk dulu. Nanti negeri, kami akan tata peraturan pemerintah. Ada 16 peraturan pemerintah lho, enggak main-main, 16 peraturan yang harus kami perbaiki," jelasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menristekdikti Tutup Operasional 130 PTS
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam