jpnn.com, JAKARTA - Rencana merekrut orang asing untuk menempati posisi penting di Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) akan segera terealisasi. Bahkan, sebentar lagi akan ada dekan fakultas di Universitas Hasanuddin Makassar yang dijabat tenaga luar negeri.
Hal ini diungkapkan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, menyitir penjelasan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
BACA JUGA: Menteri Nasir Ingin Diaspora jadi Dosen Tetap di Indonesia
"Pak Wapres sudah menyampaikan pada saya, Pak JK, Unhas sebentar lagi juga akan ada dekan Fakultas Tekniknya dari orang asing juga," ungkap Nasir usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (19/8).
Menurut mantan rektor Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah ini, Unhas sudah menyiapkan perencanaan terkait rekrutmen orang asing untuk menempati jabatan penting di PTN tersebut.
BACA JUGA: Penjelasan Puan Maharani tentang Rencana Rekrut Orang Asing jadi Rektor PTN
BACA JUGA: Penjelasan Puan Maharani tentang Rencana Rekrut Orang Asing jadi Rektor PTN
"Dia (Unhas) sudah mau mengantisipasi semua. Pada 2020 mereka sudah mau lari ke sana semua. Kalau enggak kita tidak akan berkembang. Lha nanti, rakyat Indonesia akan mendapat pendidikan yang lebih baik. Mereka punya network yang baik," tutur Nasir.
BACA JUGA: Menristekdikti Tutup Operasional 130 PTS
Saat disinggung apakah benar ada penolakan dari petinggi Institute Teknologi Bandung (ITB) terhadap rencana rekrutmen orang asing untuk menjabat rektor hingga dosen, Nasir membantahnya.
"ITB enggak ada penolakan, enggak ada. Mereka hanya ingin beradaptasi dulu. Apakah nanti salah satu wakil rektor atau salah satu direktur pascasarjananya, atau pimpinanyalah orang asing," tambahnya.
Nasir justru menegaskan bahwa pemerintah tetap akan melanjutkan rencana ini demi memajukan pendidikan tinggi nasional. Bila perbaikan berbagai regulasi bisa diselesaikan pemerintah tahun ini, maka 2020 rekrutmen rektor asing bisa dijalankan di PTNBH. Sedangkan untuk swasta sudah bisa diterapkan.
"Mudah-mudahan (jalan terus). Kami coba dulu. Membuka diri. Tidak berarti alergi. Kita mencoba supaya perguruan tinggi bisa berkualitas," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasir: Dokter Baru Harus Cerdas, Bermoral, Ikuti Perkembangan Teknologi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam