Menristekdikti Dorong Perguruan Tinggi Hasilkan Inovasi Green Economy

Selasa, 27 Agustus 2019 – 07:15 WIB
Menristekdikti Mohamad Nasir. Foto: Humas Kemenristekdikti for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menristekdikti Mohamad Nasir mendorong perguruan tinggi dan lembaga penelitian dan pengembangan (lemlitbang) menghasilkan inovasi yang mengarah pada 'green economy' yang ramah lingkungan. Lingkungan Indonesia sekarang sudah tercemar dengan polusi udara yang begitu dahsyat, apalagi di Jakarta.

"Kita dalam era menuju green economy. Bagaimana menuju kendaraan listrik ke depan kita bangun," ungkap Menteri Nasir saat membuka rangkaian kegiatan ilmiah peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 Tahun 2019 di Denpasar, Senin (26/9).

BACA JUGA: Usulan Akreditasi Perguruan Tinggi Bisa Secara Daring

Menteri Nasir juga menyampaikan saat ini sudah ada produk prinsipal dari Indonesia yang menjawab tantangan green economy, yaitu motor listrik Gesits yang dihasilkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

"Alhamdulillah dari inovasi anak Indonesia, untuk kendaraan darat kita sudah menghasilkan motor listrik, yang namanya Gesits. Gesits ini diinisiasi oleh para peneliti dari ITS, ITB, dan ini sudah diproduksi PT Wijaya Karya, di mana produksinya sudah mencapai kapasitas lima puluh ribu per tahun," ungkap Menteri Nasir.

BACA JUGA: Saudara Kami yang di Papua & Papua Barat, Tolong Dengar Kata Menristekdikti Ini

Pada kesempatan tersebut, menristekdikti menandatangani empat nota kesepahaman penting dengan Kementerian Pertahanan, Kementerian Hukum dan HAM, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), serta PT Tata Sarana Mandiri dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

BACA JUGA: Mendagri Terpaksa 4 Kali Menumpang Mobil Polisi

BACA JUGA: HUT Ke-74 RI: 16 Polisi Dapat Award dari Menteristekdikti

Nota kesepahaman antara Kemenristekdikti dengan Kementerian Pertahanan berfokus pada kerja sama pendidikan, riset, penguatan inovasi dan pengabdian masyarakat. Nota kesepahaman dengan BPH Migas berfokus pada sosialisasi bidang hilir minyak dan gas bumi.

Nota kesepahaman dengan Kementerian Hukum dan HAM berfokus pada pertukaran data dan pemanfaatan sumber daya di bidang riset, teknologi, pendidikan tinggi, hukum dan hak asasi manusia (HAM), serta nota kesepahaman dengan PT Tata Sarana Mandiri (TSM) dan BPPT berfokus pada kerja sama pusat riset dan pengembangan nasional teknologi maju dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menristekdikti Imbau Calon Mahasiswa Hati-hati Pilih Perguruan Tinggi


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler