jpnn.com, YOGYAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendukung perguruan tinggi dalam mengembangkan sumber daya agar unggul.
Seperti Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta yang menyampaikan keinginannya untuk membuka program studi magister Fisioterapi.
BACA JUGA: Kemenristekdikti Akan Tambah Kopertis, Dianggap Pemborosan
"Saya selalu mengapresiasi pada perguruan tinggi yang mempunyai inisiatif dan berinovasi terhadap pengembangan sumber daya. Jika memang layak, silakan saja. Secepatnya akan lebih baik," ungkap Nasir di Kampus UNISA Yogyakarta, Senin (6/11).
Nasir menambahkan, dulunya dia berpikir program studi kesehatan lemah sekali dalam pengembangan sumber daya manusianya. Alasannya karena tidak ada S2 nya.
BACA JUGA: Yuk, Budayakan Antikorupsi Sejak Dini
Untuk itu, pihaknya mempersilakan UNISA maupun perguruan tinggi lain membuka program magister di bidang kesehatan sepanjang itu layak dan sesuai dengan aturan.
"Tanpa melalui afirmasi semacam ini tidak mungkin perguruan tinggi akan berkembang cepat. Kalau itu on the track, rule of time nya diikuti dengan baik, ini akan menjadi stimulus kemajuan pendidikan tinggi," terang Nasir.
BACA JUGA: Kampus Negeri Dilarang Buka Fakultas Baru, Ini Tujuannya
Di bidang kesehatan, lanjutnya, UNISA nantinya bisa menghasilkan inovasi yang memberikan dampak kepada masyarakat.
"Diharapkan riset-risetnya bisa implementatif. Berdasarkan market driven dan demand driven," kata Nasir.
UNISA sebagai perguruan tinggi yang baru setahun berdiri sebagai Universitas (dulu STIKES) itu memang berambisi untuk menjadi pionir magister/S2 Fisioterapi di Indonesia. Pasalnya, belum ada perguruan tinggi yang membuka program studi tersebut.
Diungkapkan Rektor UNISA Warsiti, di usianya yang memasuki tahun kedua UNISA memiliki cita-cita besar menjadi universitas unggul dan pilihan berlandaskan spirit Islam berkemajuan dengan fokus pada kajian dan pengembangan bidang kesehatan. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menristekdikti Minta Rektor Batasi Jumlah Fakultas
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad