jpnn.com, PONTIANAK - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta Universitas Tanjungpura (Untan) meningkatkan kinerjanya agar akreditasinya bisa meningkat dari B menjadi A.
Permintaan ini menyusul dimulainya pembangunan lima gedung baru Untan yang merupakan salah satu realisasi Proyek 7 in 1 dari Islamic Development Bank (IDB), dengan anggaran dana sekira Rp 290 milliar.
BACA JUGA: Rektor Klaim tak Ada Dosen dan PNS di Untan jadi Anggota HTI
"Pemerintah sudah mengupayakan ada gelontoran dana untuk Untan dan enam universitas lainnya. Ini agar ada pemerataan, sinergi, berkembang bersama-sama menyusun program pembangunan dan pengembangan SDM yang koheren dan berkelanjutan, serta secara bottom-up menekankan pada keunggulan-keungulan ekonomi serta sumber daya di wilayah masing-masing," kata Nasir di Kampus Untan, Pontianak, Senin (31/7).
Keragaman wilayah menjadikan pengembangan setiap universitas menjadi unik sesuai dengan renstra perguruan tinggi.
BACA JUGA: Menristekdikti Minta Rektor Unesa Perketat Pengawasan Proyek Rp 300 Miliar
Nasir berharap Untan bisa mendukung pengembangan koridor Kalimantan sebagai pusat pertambangan dan sumber daya energi.
"Dengan pembangunan, saya berharap Untan bisa mengembangkan SDM yang mampu menggali dan mengolah hasil-hasil pertambangan dan energi terbarukan melalui perbaikan kurikulum, fasilitas belajar, dan kualitas staf pengajar untuk mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. Jangan sampai megahnya kampus tapi kualitas SDM-nya pas-pasan," tegas Nasir.
BACA JUGA: Benahi 6 Universitas, Kemristekdikti Siapkan Rp 1,7 Triliun
Sementara itu Rektor Untan Prof Thamrin Usman mengatakan, proyek 7 in1 membiayai pembangunan gedung perpustakaan modern, serbaguna, laboratorium ilmu dasar, dan dua gedung kuliah. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Isu Iptek dan Teknologi Belum Membumi di Perguruan Tinggi
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad