jpnn.com, JAKARTA - Kemristekdikti bakal mengembangkan beberapa universitas di seluruh tanah air sebagai bagian rencana strategis 2005-2025.
Kegiatan yang dinamai Proyek 7 in 1 itu menelan investasi sebesar Rp 1,7 triliun.
BACA JUGA: Isu Iptek dan Teknologi Belum Membumi di Perguruan Tinggi
"Proyek ini digagas untuk mendukung percepatan pencapaian program pemerintah dalam pengembangan pendidikan tinggi," kata Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Intan Ahmad, Senin (17/7).
Pembangunan dan pengembangan pendidikan tinggi dilakukan secara bottom-up yang menekankan pada keunggulan dan kekhasan masing-masing lembaga.
BACA JUGA: Menristekdikti Sebut Karakter Bangsa Indonesia Makin Melemah
Selain itu, mengembangkan sumber daya manusia yang koheren dan berkelanjutan di tujuh universitas.
"Ada tujuh universitas yang tersebar di empat pulau besar yang mewakili
BACA JUGA: Menristekdikti Usul Pendidikan Agama dan Pancasila juga di Akhir Semester
wilayah Indonesia. Dengan dukungan sumber dana dari berbagai pihak," lanjutnya.
Tujuh institusi tersebut antara lain Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mewakili Pulau Jawa.
Ada pula Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) dari Pulau Sulawesi.
Selain itu, ada juga Universitas Tanjungpura (Untan) dan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) dari Pulau Kalimantan, serta Universitas Syiah Kuala dari Pulau Sumatera.
Adapun sumber dana utama proyek ini dari Islamic Development Bank (IDB) yang mendanai enam universitas yaitu Unesa, UNY, UNG, Untan, Unsrat dan Unlam.
Sedangkan Saudi Fund and Development (SFD) mendanai satu universitas yaitu Unsyiah, dengan dana pendamping dari pemerintah Indonesia. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wacana Presiden Pilih Rektor, Begini Respons Kemenristekdikti
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad