jpnn.com, SURABAYA - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mendapatkan suntikan dana segar dari Islamic Development Bank (IDB) sebesar Rp 300 miliar. Dana tersebut menurut Rektor Unesa Prof Warsono untuk membangun ruang kuliah, laboratorium, dan perpustakaan.
"Bantuan IDB ini sangat berarti bagi kami karena kami sangat membutuhkan ruangan tersebut," kata Warsono di hadapan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Jumat (21/7).
BACA JUGA: Benahi 6 Universitas, Kemristekdikti Siapkan Rp 1,7 Triliun
Kunker Menteri Nasir ke Universitas Unesa serangkaian dengan dimulainya pembangunan tujuh universitas. "Saya belum sempat menginjakkan kaki ke Jakarta. Kemarin, saya menyaksikan dimulainya pembangunan gedung kampus Universitas Gorontalo. Hari ini saya sudah di Surabaya dengan kegiatan serupa," kata Nasir dalam sambutannya.
Dia menyebutkan, The Support to the Development of Higher Education Project (proyek 7 in 1) dilaksanakan dalam memperkuat rencana strategis Kemristekdikti 2005 sampai 2025. Program yang dilaksanakan mencakup perbaikan kapasitas dan modernisasi universitas, perbaikan layanan, peningkatan daya saing nasional dan internasional, dan penguatan sumber daya manusia.
BACA JUGA: Isu Iptek dan Teknologi Belum Membumi di Perguruan Tinggi
"Total anggaran untuk proyek 7 in 1 ini sebanyak Rp 2,4 triliun. Saya berterima kasih kepada IDB yang menggelontorkan dana proyek ini. Kalau hanya mengandalkan dana APBN tidak akan tuntas pembangunannya karena minimnya anggaran," tuturnya.
Mengingat bantuan dana yang diberikan IDB cukup banyak, Menteri Nasir mewanti-wanti pihak rektorat memerketat pengawasan. Jangan sampai pembangunannya tidak sesuai desain dasar.
BACA JUGA: Banyak Pejabat Kena OTT, Menristekdikti Galau
"Penggunaan dana IDB ini akan diawasi pemerintah. Karena itu Pak Rektor saya minta segera menyusun tim teknis untuk mengawasi kontraktor dan konsultan. Kalau kinerja tidak sesuai, rektor harus berani mengganti dengan yang lain," tegasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menristekdikti Sebut Karakter Bangsa Indonesia Makin Melemah
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad