jpnn.com, PAMULANG - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, universitas dengan biaya pendidikan murah tidak selalu identik dengan kualitas yang jelek.
Menurut Nasir, ada banyak faktor yang membuat universitas bisa menerapkan biaya pendidikan murah.
BACA JUGA: Pak Nasir Dorong Pertumbuhan Perusahaan Berbasis Teknologi
Misalnya, rektor maupun yayasan memiliki inovasi sehingga kualitas pendidikan dan infrastrukturnya tetap bagus.
Dia mencontohkan Universitas Pamulang yang bisa membangun kampus megah tanpa membebani mahasiswa dan mahasiswi dengan uang pembangunan.
BACA JUGA: Menristekdikti: Jadi Akuntan tak Harus S1
"Keberadaan Unpam ini membuka mata kita semua bahwa universitas murah bukan berarti murahan. Saya saja sampai kaget lihat kaget lihat kampusnya semegah ini. Bahkan, kampus yang mahal pun belum tentu sebagus ini fasilitasnya. Selain itu akreditasinya sudah B," tutur Nasir di depan ribuan mahasiswa dan mahasiswi Unpam, Jumat (8/12).
Unpam yang merupakan kampus dengan biaya SPP Rp 200 ribu dan tanpa uang gedung, sambung Nasir, menjadi tempat bersekolah bagi anak-anak dari keluarga miskin.
BACA JUGA: Guru Punya Peran Strategis Gelorakan Optimisme
"Harus diingat lulusan terbaik bukan berarti harus dari kampus terbaik. Dari universitas murah pun bisa. Apalagi di era sekarang yang kampus hebat pun bisa gulung tikar kalau tidak ada inovasi. Apa yang dilakukan Unpam ini jadi contoh bagi lainnya," ujar Nasir. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mau Merger, Fakultas Kesehatan Bakal Dapat Rp 30 Miliar
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad