jpnn.com, MAKASSAR - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) melalui Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia.
Kemristekdikti terus melakukan facilitating, enabling, dan empowering penguatan SPMI (sistem penjaminan mutu internasional) sebagai pondasi pengakuan SPME (nilai akreditasi prodi/institusi).
BACA JUGA: Menristekdikti Ingin Tujuh Universitas Ini Naik Akreditasi Tahun Depan
"Program studi/institusi yang telah terakreditasi B saya minta untuk meningkatkan SPMI untuk mendapatkan akreditasi A," kata Menristekdikti Mohamad Nasir saat membuka International Seminar dan Workshop tentang peningkatan akreditasi dalam rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-22 di Makassar, Selasa (8/8).
Nasir menambahkan, 54 institusi/perguruan tinggi yang saat ini telah terakreditasi A didorong untuk terus meningkatkan standar mutu tri dharma perguruan tinggi untuk mendapatkan pengakuan internasional (akreditasi, sertifikasi, peringkat, dan asesmen).
BACA JUGA: Menristekdikti: Rektor Harus Awasi Kampus Termasuk Diskusi Ilmiah
Khusus bagi institusi berstatus Badan Layanan Umum (BLU) dan Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTNBh), wajib mengembangkan minimal lima program studi terakreditasi internasional pada 2018 sebagai upaya peningkatan daya saing bangsa pada tatanan global.
"Tahun ini saya targetkan 75 perguruan tinggi baik swasta maupun negeri bisa terakreditasi A. Saya optmistis ini bisa tercapai," ujarnya.
BACA JUGA: Menristekdikti: Jaga Kampus dari Pengaruh Radikalisme
Untuk mendorong peningkatan akreditasi ini, menurut Nasir, akan ada pendampingan bagi PT berakreditasi B dari Kemristekdikti.
Selama ini PT diberikan kebebasan, sehingga berjalan sendiri-sendiri.
"Semakin banyak PT yang terakreditasi A, makin besar juga peluang mendapatkan akresitasi internasional," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangun Negeri Wujudkan Kedamaian
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad