jpnn.com, LOMBOK BARAT - Tak ada seorang pun yang tahu Minggu malam hujan lebat.
Kemudian, Senin pagi (6/12) WITA adalah awal petaka yang menghancurkan segala mimpi masyarakat pada awal Desember.
BACA JUGA: Kemensos Salurkan Makanan Siap Saji untuk Penyintas Erupsi Gunung Semeru
Suara gemuruh kencang yang disertai pergerakan kayu dan bahan material lain memisahkan sanak saudara dan fasilitas lain.
Tersisa kisah pilu korban banjir bandang dan tanah longsor.
BACA JUGA: Kemensos Dampingi Penyandang Disabilitas Korban Kekerasan Seksual di Sanggau
Di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), ada empat kecamatan yang berduka.
Yaitu, Gunungsari, Lingsar, Sekotong dan Batu Layar.
BACA JUGA: Tiga Balai Kemensos Tangani Anak Disabilitas Korban Kekerasan di Sukabumi
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memerintah segenap jajaran untuk turun langsung ke lokasi bencana yang meliputi tagana, makanan dan logistik, serta layanan dukungan psikososial (LDP).
Jumat (10/12) pagi, Mensos Risma yang didampingi Wagub Provinsi NTB menguatkan semangat hidup dan menghibur anak-anak dan warga yang berduka.
Saat menghibur anak-anak, Risma disambut lantunan selawat yang menambah syahdu pertemuan tersebut.
Kehadiran Risma dan lantunan selawat mampu menjadi penyejuk jiwa.
Tampak wajah-wajah polos dan semringah anak-anak saat disapa Mensos.
Mereka diberi snack, diajak bernyanyi, berdialog, diberi motivasi, serta doa bersama.
Dengan prigel dan tangan-tangan terlatih, personel Tagana langsung mendirikan dapur umum dan memproduksi 13.847 bungkus makanan siap saji bagi warga terdampak.
Kemensos juga memberikan buffer stock dari wilayah Lombok, 650 paket sembako, 50 paket food ware, 50 paket family kit, dan 50 paket kids ware.
Selain itu, 50 paket peralatan dapur keluarga, 40 lembar tenda gulung, 30 kasur, dan 5 velbed.
Di lapangan, Mensos Risma menyalurkan bantuan berupa 500 lembar sarung, 200 pcs mainan anak, 300 paket snack, obat-obatan, 420 bungkus biskuit, dan 200 pak popok anak.
Trauma pascabencana dialami hampir semua warga dan anak.
Mereka harus berada di delapan titik pengungsian yang tak jarang mengguncang psikologis.
Kemensos memberikan relaksasi dengan LDP, khususnya bagi kelompok rentan.
Mensos Risma menyampaikan duka bagi warga meninggal dengan menyerahkan santunan kepada ahli waris bagi lima orang masing-masing Rp 15 juta dan santunan luka berat 1 orang Rp 5 juta.
Total santunan mencapai Rp 80 juta.
Bantuan Kemensos berupa bantuan logistik dan santunan sebesar Rp 367.073.825. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi