jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Sosial kembali mencatatkan kinerja anggaran mengesankan. Dari anggaran sebesar Rp134,008 triliun, realisasinya mencapai Rp 95,922 triliun (71,58%), per 24 September 2020.
Dengan demikian, anggaran Kemensos terbesar namun realisasi anggarannya juga tertinggi dari seluruh K/L.
BACA JUGA: Gandeng Yayasan, Penasihat DWP Kemensos Salurkan Sembako di Ogan Ilir
Menteri Sosial Juliari P. Batubara menekankan kepada seluruh jajaran untuk menjaga dan meningkatkan realisasi anggaran.
Menurut dia, menjaga penyerapan anggaran tinggi, sangat penting, khususnya karena sejumlah program bantuan sosial Kemensos masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
BACA JUGA: DPR RI Setujui Anggaran Kemensos TA 2021 sebesar Rp92,817 Triliun
Perlu dicatat, katanya Mensos, lebih separuh anggaran PEN dengan pagu Rp204,95 triliun TA 2020, berada di Kemensos.
“Dari pagu Rp204,95 triliun, ada Rp128 triliun di Kementerian Sosial masuk ke PEN. Lebih dari separuh. Jadi kalau realisasi anggaran di Kemensos tidak optimal, tentu akan sangat mengganggu program nasional PEN,” kata Mensos Juliari dalam arahannya pada Rapat Pimpinan dengan Eselon I dan Eselon II Lingkup Kantor Pusat Kementerian Sosial RI, di Bogor (24/09).
BACA JUGA: Kemensos Tingkatkan Kompetensi SDM Rehabilitasi Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum
Ibaratnya permainan sepak bola, katanya, Kemensos mengambil posisi sebagai libero (pengatur serangan).
“Kalau liberonya loyo, kemenangan akan sulit diharapkan. Dalam permainan bola ini, kita tidak boleh menang adu penalti, atau menang di babak tambahan. Tapi kita harus menang straight set – kalau main badminton,” katanya.
Dengan pernyataannya tersebut, maksudnya adalah agar jajarannya meningkatkan realisasi tanpa catatan lain. Mensos juga meminta jajarannya memastikan realisasi Kemensos terus tinggi, melebihi K/L lain dengan margin signifikan.
Dalam data per 23 September, unit Sekretaris Jenderal dari Pagu Rp355,586 miliar telah terealisasi 59,13%; unit Inspektorat Jenderal dari Pagu Rp32,550 miliar telah terserap 66,48%; dan unit Ditjen Pemberdayaan Sosial dengan Pagu Rp4,893 triliun terealiasi 3,30%.
Kemudian untuk unit Ditjen Rehabilitasi Sosial dari Pagu Rp893,764 miliar telah terealisasi 65,01%; unit Ditjen Linjamsos dari Pagu Rp45,955 triliun telah terealisasi 75,82%; unit Ditjen PFM dari Pagu Rp81,506 triliun telah terealisasi 72,36%; dan unit Badiklit Pensos dari dari Pagu Rp372,020 miliar telah terealisasi 63,72%.
Pada bagian lain arahannya, Mensos berpesan agar pimpinan unit meningkatkan fokus utama menjaga pencairan Bantuan Sosial sesuai Rencana Penarikan Dana (RPD). Lalu menyusun kembali rencana belanja bansos sembako yang masih dibutuhkan.
Mensos juga meminta jajarannya melakukan revisi yang telah selesai atau dalam proses agar segera dipersiapkan pelaksanaannya. Yang tak kalah penting melakukan percepatan Realisasi Belanja Modal sebelum bulan Desember.(ikl/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi