Mensos Risma: Ikut Ibu, Biar Kamu Pintar dan Bisa Jadi Insinyur

Jumat, 16 Juli 2021 – 17:37 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini membagikan masker kepada masyarakat di sepanjang jalan Matraman Raya, Jakarta, Jumat (16/7). Foto: Humas Kemensos RI

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini membagikan masker kepada masyarakat di sepanjang jalan Matraman Raya, Jakarta.

Dalam perjalanan membagikan masker, Mensos Risma menemui pemulung dan mengajak mereka agar bersedia mendapatkan layanan.

BACA JUGA: Bermodalkan Motor Roda Tiga dari Kemensos, Teman Saparman Menjemput Harapan

Penerima masker yaitu masyarakat yang kebetulan berada di sepanjang trotoar. Mereka adalah pengemudi ojek dan bajaj, tukang parkir, satuan pengamanan kantor, dan sebagainya.

Saat membagikan masker, Mensos Risma mendapati dua keluarga pemulung yang tengah beristirahat di bawah jembatan penyeberangan orang di depan Wisma Kemhan.

BACA JUGA: Kemensos Siap Mendukung Penguatan PPKM Darurat, dari Dapur Umum hingga BST

Kepada keduanya, Mensos mengajak mereka ke Balai Pangudi Luhur Bekasi untuk mendapatkan layanan Kemensos.

“Ikut saya, ya. Nanti saya kasih kerjaan. Nanti dapat penghasilan lebih rutin. Ini anaknya ikut saja. Biar bisa sekolah. Nanti di sana banyak temannya,” kata Mensos kepada Sofyan, pemulung asal Subang yang ditemui, Jumat (16/7).

BACA JUGA: Hebat, Prof Richard Claproth Temukan Ramuan yang Mampu Sembuhkan Pasien Covid-19

Awalnya Sofyan masih tampak ragu dengan tawaran Mensos. Dia tampak melirik istrinya berdiskusi kecil. “Mau ya,” tanya Risma.

"Gerobaknya gimana bu. Apa bisa dibawa?” kata Sofyan, ayah beranak satu.

"Bawa saja. Enggak papa. Bisa juga saya beli. Berapa harganya. Hitung ya,” Mensos menambahkan.

Dia lalu mendekati anak lelaki Sofyan.

“Mau ikut Ibu, ya. Nanti kamu bisa sekolah. Biar bisa jadi insinyur, kamu mau jadi Presiden? Harus sekolah biar pintar,” kata Bu Risma.

Tawaran serupa disampaikan kepada Ahmad Jaenudin, rekan pemulung Sofyan yang kebetulan berada di tempat sama.

Kepada Mensos, di juga awalnya menanyakan pertanyaan sama dengan Sofyan.

Namun, akhirnya Jaenudin menerima tawaran tersebut. Pria 68 tahun asal Majalengka itu mengaku tertarik dengan tawaran Mensos.

Jaenudin yakin akan mendapatkan penghidupan lebih baik dalam pembinaan Kemensos.

“Ya, saya mau ikut. Harapannya bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” kata dia.

Hari itu juga mereka diantarkan oleh Tim Reaksi Cepat Kemensos ke Balai Pangudi Luhur di Bekasi.

Di sini, Sofyan sekeluarga dan Jaenudin akan mendapatkan layanan, dengan terlebih dahulu dilakukan asesmen dan menjalani protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Kehadiran Sofyan dan Jaenudin menambah panjang daftar pemulung dan kelompok marginal yang mendapatkan layanan di Sentra Kreasi Atensi (SKA) Kemensos.

Sebelum mereka, sudah puluhan masyarakat kurang mampu yang menerima bimbingan sosial, pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan.

Di sini, mereka juga diberikan pendampingan dan penguatan untuk kegiatan kewirausahaan melalui usaha kafe, galeri, ternak lele, tanaman hidroponik, laundry dan juga berjualan di toko kelontong.

Kemensos menyadari benar besarnya tantangan menghadapi situasi terkini yang tengah Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari setahun dan belum pasti kapan akan berakhir.

Salah satu dampak pandemi adalah banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal dan penghasilan.

Dengan SKA diharapkan masyarakat kurang mampu dan marginal mendapatkan keterampilan kewirausahaan sehingga mereka dapat mandiri secara sosial dan ekonomi.(jpnn) 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler