Mensos Risma: Menolong Orang Harus Sampai Tuntas!

Kamis, 07 Januari 2021 – 21:23 WIB
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat melakukan kunjungan kerja di Balai Karya Mulya Jaya Jakarta. Foto: Humas Kemensos.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat melakukan kunjungan kerja di Balai Karya Mulya Jaya Jakarta.

Mensos Tri Rismaharini yang karib disapa Bu Risma, itu meninjau sarana dan prasarana pelayanan yang tersedia di Balai Karya Mulya Jaya Jakarta.

BACA JUGA: Kabar Baik dari Tri Rismaharini, Tiga Bansos Salur Serentak se-Indonesia Awal 2021

Mensos Risma berkeinginan agar balai tidak hanya memberikan layanan rehabilitasi sosial, tetapi sekaligus pemberdayaan sosial dan memastikan penerima manfaat (PM) yang dilayani betul-betul bisa mandiri.

Menurutnya, pelatihan keterampilan yang diberikan kepada PM diharapkan dapat menjadi bekal mereka untuk bekerja atau berwirausaha. 

BACA JUGA: Tri Rismaharini Bongkar Kesuksesan Membina Bledhek Anak Jalanan Bertato

Mensos Risma menekankan supaya PM yang telah selesai mengikuti kegiatan rehabilitasi sosial di balai, dapat langsung melakukan aktivitas yang lebih produktif.

Mensos Risma minta bukan hanya sekadar mencapai jumlah target orang yang dilayani oleh balai, tetapi kualitas layanan harus benar-benar dijaga. 

BACA JUGA: KPK Beri Peringatan Dini buat Mensos Tri Rismaharini

Karena itu, mantan wali kota Surabaya yang menjabat dua periode itu mengatakan perkembangan PM harus dipantau.

Dia menegaskan, harus ada peta jalan atau roadmap untuk memantau perkembangan PM tersebut.     

“Kita harus tahu progress-nya, sampai kita harus tahu mapping hasil survei mereka itu pendapatannya berapa. Itu harus kita pantau supaya output-nya jelas," kata Risma.

"Jadi kalau mau bantu orang sampai mengantarkan orang itu bener-bener sukses,” tambah Mensos Risma. 


Dia ingin PM bisa berhasil dalam kehidupannya. Karena itu, katanya, perlu diberikan tambahan-tambahan pelatihan advance atau profesional, seperti merencanakan dan mengelola usaha, bahkan pengelolaan keuangan.

“Jadi tidak sekadar melatih PM membuat produk, tetapi juga bagaimana cara memasarkan produk, packaging-nya harus bagus, sehingga orang tertarik untuk membeli. Dari awal sudah diajarkan pemasaran produk secara online," papar Risma. 


Mensos Risma ingin produk-produk yang dihasilkan PM bisa dipasarkan bukan hanya untuk kelas menengah ke bawah. Namun, kata dia, juga untuk kelas menengah keatas, sehingga memiliki nilai tambah atau margin keuntungan yang lebih besar.

Karena itu, standar kualitas produk harus ditingkatkan serta mempunyai brand atau merek.

“Kita harus dorong kalau ada PM yang punya potensi, tidak apa-apa untuk dikembangkan potensinya, disekolahkan atau dilatih lagi. Jadi, pastikan mereka harus mentas,” pungkas Mensos Risma.

Dirjen Harry mengatakan Balai Karya Mulya Jaya selama ini menangani warga yang mengalami tuna sosial, dan korban perdagangan orang.

Mensos berkunjung ke Balai karena merupakan salah satu solusi yang akan menyentuh atau menyelesaikan permasalahan sosial yang dialami oleh masyarakat paling miskin, yang terpinggirkan seperti yang tinggal di kolong jembatan, bantaran kali, serta permukiman kumuh lainnya. 

Menurut Harry, Mensos Risma begitu besar keberpihakannya kepada masyarakat yang sangat miskin.

Mensos Risma sudah berkunjung ke berbagai tempat, semua orientasinya ke masyarakat yang susah, sulit, miskin dengan berbagai persoalan seperti ketelantaran, disabilitas, korban kekerasan, eksploitasi.

Jadi, bukan hanya kemiskinan, tetapi yang lebih kompleks persoalannya.

“Kami sangat terpanggil karena Mensos begitu besar keberpihakannya kepada masyarakat yang sangat miskin," kata Harry.

Ia menambahkan sebagai pelaksana di Kemensos, pihaknya harus melakukan upaya-upaya lanjutan yang sifatnya bisa menyelesaikan masalah.

Misalnya, mereka bisa akses terhadap  layanan kebutuhan dasar seperti identitas, pendidikan, kesehatan, pekerjaan.

“Dari kegiatan kunjungan Mensos ke lapangan, intinya adalah sebuah proses rehabilitasi sosial yang terintegrasi dengan pemberdayaan sosial, dan ending-nya adalah kemandirian, sehingga PM betul-betul naik kelas, dan terangkat,” pungkas Harry. (*/jpnn)

 

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler