jpnn.com, RIYADH - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menghadiri Kongres Kewirausahaan Global (GEC) di Riyadh, Arab Saudi.
Di sela-sela kegiatan itu, Mensos Tri Rismaharini menyapa sekitar 20 orang perwakilan pekerja migran Indonesia (PMI) di Kedutaan Besar RI (KBRI), Riyadh.
BACA JUGA: Kawal Bantuan Kemensos untuk Asmat Tepat Sasaran, Bupati Elisa Kambu Siapkan Strategi Jitu
Dalam pertemuan ini Mensos Risma berdialog dengan perwakilan PMI.
Mensos mempersilakan mereka mengungkapkan keinginan dan permasalahan mereka.
BACA JUGA: Kemensos Gunakan Pendekatan Twin Track untuk Perencanaan Inklusif Disabilitas
Risma lalu memberikan sejumlah arahan dan kebijakan, termasuk membantu masalah yang mereka hadapi, memfasilitasi kepulangan, hingga memberikan layanan dasar.
Secara umum, Mensos menyampaikan apresiasi karena PMI berjuang mencari penghidupan di luar negeri.
BACA JUGA: Salurkan Bansos Atensi, Kemensos Bantu Anak Penderita Kelainan Mata
“Saya memahami ibu-ibu di sini bekerja untuk memberi nafkah keluarga. Itu tidak mudah karena memang di negeri orang,'' ujar Risma.
Sementara itu, keluarga ada di tanah air. Tetap semangat karena ibu-ibu adalah pahlawan devisa.
''Di tengah berbagai tantangan, yakinlah bahwa Allah akan memberikan jalan terbaik,” kata Mensos dalam kesempatan itu.
Data dari KBRI Riyadh, terdapat 177 PMI yang saat ini ditampung di selter Ruhama KBRI di Riyadh dengan berbagai jenis masalah.
Ada yang gajinya tidak dibayar, korban pelecehan, korban kekerasan, dan sebagainya.
Masalah yang dihadapi PMI sangat kompleks dan tidak ringan.
Namun, tantangan yang tidak kalah berat adalah keberadaan PMI di luar negeri yang harus hidup terpisah dengan orang yang mereka cintai di tanah air.
Karena itu, Mensos menawarkan kesempatan kepada PMI yang berniat pulang ke Indonesia dengan fasilitas.
“Bagi yang ingin kembali ke tanah air, Kemensos siap memfasilitasi pemulangan PMI dari Arab Saudi ke Indonesia, kecuali bagi PMI yang masih bermasalah dengan hukum,” katanya.
Bersamaan dengan kunjungan Mensos, ada 34 PMI yang akan dipulangkan dengan biaya KBRI.
Atas arahan Mensos, mereka akan dijemput dan diberi pendampingan oleh tim Kemensos.
Mereka juga akan mendapatkan layanan dasar sementara di Sentra Mulya Jaya milik Kemensos.
Bagi PMI yang bermasalah, Kemensos di antaranya akan membantu seperti membayar denda dari setiap PMI yang tidak memiliki identitas kependudukan sementara.
Selanjutnya, bila masalah hukum sudah selesai, kepulangan mereka ke tanah air difasilitasi.
Tim Kemensos juga melakukan asesmen terhadap kebutuhan dan kemampuan PMI setelah kembali ke tanah air.
Kemensos akan melakukan pendampingan dan bantuan sehingga mereka dapat hidup mandiri.
Tim juga mengirimkan dokter atau psikiater untuk mendampingi pemulangan PMI yang bermasalah dengan gangguan kejiwaan. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi