Mensos Tri Rismaharini: Anak-anakku, Jangan Mudah Menyerah!

Selasa, 23 November 2021 – 09:36 WIB
Mensos Tri Rismaharini bersama para pelajar dari berbagai daerah se-Indonesia yang mengikuti acara Penguatan Nilai Kepahlawanan di Gedung Konvensi TMPNU Kalibata, Jakarta, Senin (22/11). Foto: Kemensos

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak anak-anak Indonesia untuk menerapkan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebab, para pahlawan sudah membuktikan bermodalkan persatuan bisa meraih kemerdekaan, walaupun dengan senjata sangat terbatas saat berperang mengusir penjajah dari negeri ini.

BACA JUGA: Hari Pahlawan, Mensos Risma Ajak Masyarakat Kalahkan Kemiskinan dan Kebodohan

"Jadi anak-anakku semuanya, kalau sekarang kita terpecah belah, maka kita semakin dekat kehancuran," pesan Mensos Risma di depan ratusan pelajar pada acara Penguatan Nilai Kepahlawanan di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta, Senin (22/11).

Dia mencontohkan perilaku pemecah belah yang masih terjadi di lingkungan sekolah seperti perundungan yang sering kali menjadikan anak minder bahkan tidak mau sekolah.

BACA JUGA: Mensos Tri Rismaharini Hadiri Upacara Hari Pahlawan di TMPNU Kalibata

"Mulai sekarang tidak boleh ada lagi perundungan, ya anak-anakku," ucap Mensos.

Risma menyampaikan nilai kepahlawanan lainnya yang harus dicontoh adalah sikap pantang menyerah. Contohnya perjuangan Cut Nyak Dien yang tidak kenal kata menyerah, bahkan saat dibuang penjajah ke Sumedang.

BACA JUGA: Puan Maharani: Indonesia Butuh Banyak Pahlawan Era Kemajuan

"Jadi anak-anakku, kalian adalah anak cucu para pahlawan. Tidak boleh takut dan mudah menyerah. Belajar terus bangkit lagi, jangan mudah menyerah," ujarnya.

Menurutnya, jika musuh para pahlawan terdahulu adalah penjajahan, musuh yang dihadapi hari ini adalah kemiskinan dan kebodohan. Keduanya harus diperangi.

"Jangan katakan anak orang miskin tidak akan berhasil. Jadi keberhasilan dan kesuksesan itu tergantung kalian sendiri, bukan orang lain," tegasnya.

Dirjen Pemberdayaan Sosial Edi Suharto menyampaikan kegiatan tersebut menghadirkan narasumber perwakilan keluarga pahlawan nasional dan sejarawan.

Kegiatan ini diikuti 200 pelajar SD, SMP, SMA di wilayah DKI Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Bandung, termasuk para pemenang Lomba Karya Ilmiah Kepahlawanan dari 34 provinsi beserta guru pendamping.

Acara didahului dengan kunjungan ke makam proklamator Moh Hatta, dilanjutkan ke TMPNU Kalibata, dan kunjungan ke sejumlah museum seperti Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Sasmita Loka Akhmad Yani, Museum AH Nasution, dan Monumen Pancasila Sakti, serta menonton film dokumenter Pertempuran 10 November 1945, Minggu (21/11)

Dirjen Edi menyampaikan kegiatan ini bertujuan menambah pengetahuan atau wawasan tentang kepahlawanan di kalangan pelajar, meningkatkan rasa kecintaan terhadap tanah air, meningkatkan daya kreativitas dalam mengembangkan nilai kepahlawanan di kalangan para pelajar, serta meningkatkan kesadaran untuk menerapkan semangat dan nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.

Turut hadir dalam kegiatan Dirjen Dayasos, Dirjen Linjamsos, Irjen Kemensos, Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S), Staf Ahli Mensos, Staf Khusus Mensos, serta Ketua Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional (IKPN).(mrk/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengenal Ruhana Kuddus, Jurnalis Perempuan yang Menjadi Pahlawan Nasional


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler