Mensos Tri Rismaharini Memotivasi Lulusan Poltekesos Bandung Agar Selalu Inovatif

Selasa, 26 Oktober 2021 – 16:06 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan sambutan secara virtual pada Wisuda Lulusan Prodi Pekerjaan Sosial Program Magister Terapan ke-2 dan Lulusan Prodi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan Ke-55 Poltekesos Bandung, Selasa (26/10). Foto: Kemensos

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta wisudawan Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung tidak berhenti belajar dan terus meningkatkan kualitas diri.

Dia membagikan pengalaman sekaligus memotivasi para wisudawan yang akan mulai berkarya untuk bangsa dan negara agar menjadi orang yang sukses dan bisa berkontribusi maksimal bagi lingkungan sekitarnya.

BACA JUGA: Pesan dan Harapan Mensos Risma Saat Kunjungi Perpustakaan Bung Karno di Blitar

Menurutnya, di era kemajuan teknologi 4.0 atau bahkan 5.0, permasalahan sosial semakin berkembang pesat.

"Kalian harus terus mengasah dan mengembangkan wawasan, tidak hanya pada bidang sosial, namun juga bidang lainnya,” kata Mensos Risma dalam sambutannya secara virtual pada Wisuda Lulusan Prodi Pekerjaan Sosial Program Magister Terapan ke-2 dan Lulusan Prodi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan Ke-55 Poltekesos Bandung, Selasa (26/10).

BACA JUGA: Mensos Risma Bantu Perawatan Makam Bung Karno, Wali Kota Santoso Sangat Bangga

Mereka juga diminta tidak boleh berdiam diri, melainkan agar ikut aktif mengatasi berbagai permasalahan yang berkembang di sekitarnya.

Permasalahan sosial bisa berakar dari bidang lain di luar bidang sosial.

BACA JUGA: Risma Minta Civitas Akademika Poltekesos Bandung Berani Tinggalkan Zona Nyaman

Mensos mencontohkan jatuhnya harga jagung dan telur bisa memicu masalah sosial.

Contog lainnya, yaitu pengalamannya menciptakan kursi roda elektronik untuk membantu Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial yang mengalami disabilitas berat.

Mensos juga menginisiasi pembuatan tongkat penuntun adaptif untuk penyandang disabilitas netra yang berguna meningkatkan mobilitas mereka.

“Dengan cara itu penyandang disabilitas netra sekarang bisa lebih leluasa bergerak. Itu sangat membantu mengatasi keterbatasan mereka,” katanya.

Mensos Risma mengharapkan dengan contoh tersebut bisa memperkuat dorongan agar wisudawan Poltekesos Bandung terus mengasah wawasan dan kepekaan.

Sebab, hanya dengan itu bekal ilmu dan keterampilan yang mereka dapatkan bisa bermanfaat untuk sesama.

Mensos juga mengingatkan di era kemajuan teknologi 4.0 atau 5.0, wisudawan Poltekesos Bandung juga dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan era yang ditandai dengan pemanfaatkan teknologi dan kemampuan besinergi.

Oleh karena itu, penting bagi lulusan Poltekesos Bandung agar mampu meyelesaikan masalah dengan berpikir inovatif dan berkolaboratif.

"Kalau tidak bisa dijawab sendiri kita bisa bermitra. Saat ini kita kenal era crowd funding,” katanya.

Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) Hartono Laras menyampaikan pembelajaran pada jenjang Sarjana Terapan dan Magister Terapan Poltekesos Bandung sudah diarahkan pada penerapan dan pengembangan teknologi Pekerjaan Sosial dengan rasio penerapan kurikulumnya 30 persen teori dan 70 persen praktek.

Untuk informasi, hari ini diwisuda sebanyak 364 orang lulusan Poltekesos Bandung, yang terdiri dari 18 lulusan Program Studi Pekerjaan Sosial Program Magister Terapan dan 346 lulusan Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan. (mrk/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler