JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri menilai metode pembagian zakat, infaq, dan sedekah yang dilakukan sekarang tidak manusiawiKarena itu, pemberi zakat harus mengubah pola pembagiannya menjadi lebih baik
BACA JUGA: Jusuf Kalla Rindu Kampung Halaman
"Yang terjadi di masyarakat kita adalah antrian panjang, berhimpit-himpitan, panas-panasanMenurut Salim, pemberian zakat infak, dan sedekah harus dikelola dengan baik agar jangan sampai menimbulkan korban tewas dan luka-luka sebagaimana yang pernah beberapa kali terjadi
BACA JUGA: Ito Sumardi, Teringat Saat Naik KA
Dermawan yang berencana memberikan zakat dan sedekah kepada fakir miskin diharapkan berkoordinasi dengan aparat keamanan atau mengembangkan metode pembagian baru."Salah satu caranya yang cukup aman adalah memberikan voucher belanja kepada fakir miskin, sehingga mereka dapat menentukan sendiri barang sesuai dengan kebutuhan tanpa harus berebut beras atau uang," katanya.
Cara yang ada saat ini menurut Salim tidak mendidik
BACA JUGA: Tinggal di Kukar, Syaukani Sudah Ingat Golkar
Kalau menggunakan voucher diharapkan lebih tepat sasaran, sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat"Kalau orang lanjut usia tidak perlu antre lagi, sedangkan untuk anak muda bisa digunakan memenuhi kebutuhan sehingga lebih bermanfaat," ujar dia.Cara seperti ini telah diterapkan negara-negara lain, dan terbukti lebih efektifMenurut Salim, zakat melalui voucher tidak akan serta merta membuat orang lebih konsumtifVoucher tidak diberikan setiap hari dan dimaksudkan untuk lebih mendorong orang untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari sesuai kebutuhan"Jadi, orang miskin merasa di manusiakan dan dunia usaha juga diuntungkan," kata Salim(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TKI Dominasi Pasar Korea Selatan
Redaktur : Tim Redaksi