"Padahal, dalam konteks politik praktis, Golkar itu punya posisi penting dan strategis untuk lebih awal membangun koalisi
BACA JUGA: KPU sedang Teliti Ganesha
Tapi karena mentalitasnya kecil dan melemah, hingga kini Golkar belum mampu menetapkan capres dan cawapresnya," kata Yudi Latif, pada diskusi Agenda 23 dengan tema "Koalisi Pilpres: Sebelum atau Setelah Pemilu Legislatif?" di DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta, Selasa (10/2).Bersama Yudi, dalam diskusi yang dimoderatori Poempi Hidayatullah itu juga tampil pembicara Syarief Hasan (Partai Demokrat), Maruarar Sirait (PDIP) dan Zulkieflimansyah (PKS)
BACA JUGA: Golkar Jaring Capres dengan SE
Kondisi ini pada akhirnya akan membingungkan masyarakat dan kadernya.Selain itu, Yudi juga mengingatkan tentang berbagai konsekuensi yang sebentar lagi harus ditanggung dan dihadapi oleh partai berlambang pohon beringin itu terkait akan keluarnya Putusan MK terhadap gugatan atas UU Pemilu
Keputusan tersebut, lanjut Yudi, juga membawa konsekuensi politis bagi Partai Demokrat yang saat ini dipermukaan terkesan akur dengan Partai Golkar
BACA JUGA: Transaksi BUMI Terungkap Rp6,18 T
"Walau belum memiliki capres dan cawapres, Golkar pasti akan meninggalkan Partai Demokrat karena perolehan suaranya dalam pemilu legislatif diprediksi diatas Partai Demokrat," tegasnya(Fas/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Enjoy Dikritik
Redaktur : Tim Redaksi