Mentan Amran Bersama Penyuluh dan Petani Bertekad Wujudkan Swasembada Pangan

Rabu, 20 Desember 2023 – 23:06 WIB
Mentan Andi Amran Sulaiman (tengah, depan) pada acara pertemuan pembinaan penyuluh pertanian di hadapan 5.000 orang peserta di lapangan Korpri Kantor Gubernur Lampung, Kota Bandar Lampung, Rabu (20/12). Foto: Kementan

jpnn.com, LAMPUNG - Kementerian Pertanian (Kementan) bertekad mewujudkan swasembada pangan.

Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar penyuluh pertanian terus meningkatkan produksi dan produktivitas demi mendongkrak kesejahteraan para petani.

BACA JUGA: Mentan Amran Tekankan Pentingnya Hilirisasi Sawit di Indonesia

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi dan jagung, Kementan akan menaikan biaya operasional penyuluh (BOP).

Kenaikan BOP tersebut akan disisir dari berbagai kegiatan yang ada di Kementan.

BACA JUGA: Didampingi Mentan Amran, Jokowi Sapa Puluhan Ribu Petani, Penyuluh, & Babinsa se-Jateng

Hal ini penting dilakukan, karena menurut Mentan Amran penyuluh merupakan ujung tombaknya pembangunan pertanian dan kenaikan ini adalah yang pertama sejak delapan tahun yang lalu.

Mentan ingin para penyuluh pertanian dihargai layaknya seorang pahlawan.

BACA JUGA: 183 Pati TNI Kena Mutasi, Pangdam dan Kapuspen Diganti, di Sini Selengkapnya

"Bagi saya, para penyuluh pertanian lapangan (PPL) adalah pahlawan bangsa. Saya tahu perasaan dan kebutuhan mereka. Saya juga tahu perjuangan mereka mengantar Indonesia menuju lumbung pangan dunia. Karena mimpi besar kita adalah melanjutkan swasembada dan meningkatkan ekspor," ujarnya saat memberikan arahan pada acara pertemuan pembinaan penyuluh pertanian di hadapan 5.000 orang peserta yang terdiri dari petani, penyuluh, Babinsa, pemilik kios pupuk, stakeholder pertanian di Lapangan Korpri Kantor Gubernur Lampung, Kota Bandar Lampung, Rabu (20/12).

Dia mengatakan setelah keliling sebanyak sepuluh provinsi keluhan-keluhan yang disampaikan oleh petani dan penyuluh, di antaranya susah menebus pupuk, irigasi tersier, BOP tidak naik selama delapan tahun.

"Sederhana memang kelihatannya. Namun, kalau kebijakan bermasalah maka itu lebih berbahaya daripada koruptor. Bahkan, satu minggu setelah saya dilantik menjadi Mentan, saya langsung merubah Permentan No 10 Tahun 2022 sesuai dengan keinginan petani," katanya.

Mentan Amran juga mengungkapkan bahwa saat ini dunia sedang tidak baik-baik saja. Karena hampir semua negara menutup akses pangan bagi kebutuhan negara luar.

"Selain itu krisis pangan akan menjadi krisis politik. Maka itu, saya ingin semua persoalan dapat diselesaikan satu persatu, termasuk persoalan pupuk dan juga cara pengambilannya. Karena sebelumnya selalu dikeluhkan dan dianggap rumit dengan menggunakan kartu tani," ujarnya.

“Kami ingin menyelesaikan persoalan pupuk dengan memutus kerumitan, jadi petani dapat mengambilnya hanya dengan menggunakan KTP saja,” tegas Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dalam laporannya mengatakan insan pertanian diharapkan menggenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung.

"Ini merupakan dukungan nyata atas peran penting penyuluh dan petani sebagai tonggak pembangunan pertanian. Tidak kalah pentingnya adalah peran serta Babinsa. Setelah ini Kementan melalui BPPSDMP melaksanakan Bimtek petani dan penyuluh pertanian serta Babinsa. Bimtek ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dan petani serta Babinsa dalam peningkatan produksi padi dan jagung khususnya di wilayah Lampung sebagai salah satu penyangga kebutuhan pangan nasional," kata Dedi.

Sementara Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan bahwa Pemerintan Provinsi menyambut baik kegiatan ini.

Untuk mewujudkan peningkatan produksi padi, beberapa hal yang perlu dilakukan diantaranya melakukan percepatan tanam dengan mengoptimalkan lahan dengan melalui kegiatan Peningkatan Indek Pertanaman (PIP), Perluasan Areal Tanaman Baru (PATB), Optimalisasi Peningkatan Indeks Pertanaman (OPIP) dan pemanfataan berbagai macam sumber air.

Selain itu, dirinya selalu memotivasi petani agar bergabung dalam keanggotaan Program Kartu Tani Berjaya agar petani mendapatkan kemudahan untuk mengakses kebutuhan usahanya.

"Selama tahun 2023, upaya-upaya yang sudah dilakukan pemerintah pusat dan Provinsi Lampung, di antaranya adalah dengan memberikan bantuan benih jagung hibrida, budi daya padi biofortifikasi, budidaya ubikayu, Korporasi Perbenihan, bibit alpukat, bibit durian dllnya. Hal ini dilakukan untuk memotivasi petani dan penyuluh agar lebih meningkatkan kinerjanya guna mewujudkan produksi dan produktivitas yang optimal demi kesejahteraan petani. Semoga melalui acara ini dapat memacu semangat kita bersama dan berkarya untuk meningkatkan sektor pertanian di Provinsi Lampung," katanya. (rhs/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... IKN dan Era Baru Pulau Kalimantan


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler