Mentan Amran Dongkrak Produksi dengan Optimasi Lahan Rawa di Kalsel

Kamis, 16 November 2023 – 14:35 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tancap gas menggenjot membangunkan dan mengoptimasi lahan rawa menjadi persawahan produktif. Foto: dok Kementan

jpnn.com, KALIMANTAN SELATAN - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tancap gas menggenjot membangunkan dan mengoptimasi lahan rawa menjadi persawahan produktif guna meningkatkan produksi pangan khusus beras nasional.

Setelah Sumatera Selatan yang memiliki potensi lahan rawa luas, dia langsung turun ke Kalimantan Selatan sebagai daerah yang tak kalah juga akan potensi lahannya.

BACA JUGA: Ketua Komisi IV DPR Jelaskan soal Pengawasan Anggaran Kementan ke KPK

"Kalimantan Selatan adalah penopang pangan Indonesia sehingga Kementerian Pertanian akan merancang Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan menjadi penopang pangan nasional," kata Mentan Amran saat meninjau lahan rawa tadah hujan di Desa Padang Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kamis (16/11).

Dia menambahkan kementan akan mengoptimalkan lahan rawa di Kalimantan Selatan seluas 200 ribu hektar, minimal 150 ribu hektar.

BACA JUGA: Kementan Berikan Kuota 200 Ribu Hektar Sawah Baru, PJ Gubernur Sumsel Bilang Begini

Amran menyebutkan potensi lahan rawa di Kalimantan Selatan seluas 200 ribu hektar itu jika dikelola dengan optimal, dapat menghasilkan beras sebesar 1 juta ton.

Oleh karena itu, upaya yang dilakukan dalam optimasi lahan rawa yakni melalui rehabilisasi dan selebihnya dibangun menjadi lahan sawah.

BACA JUGA: BNPT dan Kementan Sepakat Meningkatkan Kesejahteraan Mitra Deradikalisasi

"Indeks Pertanaman lahan sawah rawa di sini 1 kali setahun, kita akan naikan menjadi 2 kali. Maka kita akan membangun tanggul sepanjang sungai, agar tersedia air dan tidak terjadi banjir," tuturnya.

Amran optimistis dapat membangun dan mengoptimalkan lahan rawa di Kalimantan Selatan khususnya Kabupaten Tanah Laut.

Pasalnya, Program Serasi (Selamatkan Lahan Rawa Sejahterakan Petani) berjalan baik.

Bahkan penyaluran pupuk di Kabupaten Tanah Laut pun terbaik, yakni tidak ada satu pun petani yang mengeluh pupuk karena sudah menerapkan KTP untuk menebus mendapatkan pupuk subsidi. 

"Benih padi yang digunakan pada lahan rawa ini yakni bibit unggul, sesuai keinginan petani bukan pemerintah pusat. Dulu kami dengar ada bantuan benih yang ditolak petani, kami minta Dirjen itu distop " tutur Amran.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali Jamil menambahkan dalam mengelola lahan rawa, tata kelola air yang efisien dan perbaikan infrastruktur irigasi menjadi krusial.

Petani-petani di Tanah Laut ini tidak hanya mengubah lahan rawa tadah hujan  menjadi ladang yang produktif, tetapi juga dengan gigih menciptakan jaringan saluran drainase yang menjaga tanah tetap subur. 

"Dengan adanya program Serasi, manajemen air ditingkatkan, memungkinkan pertanaman pada musim hujan, yang sebelumnya sulit karena risiko banjir," ujarnya.

Sementara itu, Pj Bupati Tanah Laut, Syamsir Rahman mengatakan program optimasi lahan rawa yang dilakukan Mentan Amran sangat bagus karena dibutuhkan pemerintah daerah dan petani.

Pasalnya, tanggul dan saluran irigasi yang rusak dapat diperbaiki kembali, sehingga lahan sawah dapat ditanami kembali dan yang satu kali tanam dapat menjadi dua kali tanam setahun.

"Dulu Program Serasi di sini berhasil, tanggul bagus pengairan bagus namun setelah adanya banjir selama 10 hari yang sangat besar, petani saat itu sudah down. Tanggul semua rusak, ini sudah ada saluran saluran di sana, tapi keputus sama banjir," ucapnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Akan Ambil Langkah Ini untuk Atasi Harga Cabai yang Makin Pedas


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler