jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengingatkan para pengecer dan distributor pupuk subsidi agar tidak memainkan harga pupuk yang dapat merugikan petani.
Mentan Amran menyampaikan hal itu pada acara akselerasi peningkatan produksi pangan di Sulawesi Selatan, Senin (27/5).
BACA JUGA: Terapkan Digitalisasi, Ditjen Hortikultura Permudah Pemantauan dan Evaluasi Proyek HDDAP
Dia menegaskan Sulawesi Selatan (Sulsel) harus menjadi penggerak utama dalam menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
"Saya katakan, produksi turun karena dua hal. Pertama, sarana produksi seperti pupuk tidak dipenuhi, kemudian harga tidak menentu. Karena itu, jangan ganggu petani dengan ulah distributor dan pengecer pupuk yang menyulitkan produksi komoditas pangan," tegas Mentan Amran.
BACA JUGA: Kementan Meluncurkan Kawasan HDDAP 10.000 Hektar di 13 Kabupaten
Mentan Amran menyampaikan pemerintah melalui Presiden Jokowi telah menambah pupuk subsidi untuk petani di seluruh Indonesia.
Dia pun menekankan pupuk adalah komponen penting yang saat ini sudah terpenuhi dengan baik.
BACA JUGA: Dirjen Hortikultura Tegaskan Terus Pastikan Layanan RPIH Bawang Putih Sesuai Ketentuan
Pemerintah juga menggencarkan program optimasi lahan dan pompanisasi untuk mengantisipasi kekeringan panjang.
Semua program tersebut harus dijaga bersama untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
"Kami melakukan maraton selama lima bulan untuk menyelesaikan masalah pupuk ini. Baru lima bulan jadi menteri, Alhamdulillah semua dapat kami selesaikan. Karena itu, mari kita jaga agar kita mampu mewujudkan Indonesia lumbung pangan dunia," ujar Mentan Amran.
Penjabat Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh mengajak para petani di wilayahnya untuk memanfaatkan bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) secara optimal, terutama dalam meningkatkan produksi padi dan jagung sebagai komoditas strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Kalau kebutuhan pangan terpenuhi, Insyaallah kita bisa beranjak ke arah yang lebih baik. Alhamdulillah, setelah kami mendapat bantuan selama ini, produksi di Sulsel terus mengalami peningkatan. Mari kita optimalkan apa yang diberikan untuk kepentingan masyarakat Sulawesi Selatan," katanya.
Diketahui, total bantuan reguler dan bencana Kementan untuk Sulawesi Selatan mencapai Rp 410 miliar.
Bantuan tersebut, meliputi pupuk subsidi, alat mesin pertanian (alsintan), handsprayer, pompa air, traktor, benih, dan bibit.
Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal Tandyo Budi Revita mengapresiasi langkah Mentan Amran dalam menjadikan lahan rawa sebagai lahan produktif.
Salah satunya melalui penguatan benih dan program pompanisasi sebagai solusi cepat dalam mengatasi kekeringan panjang.
"Sangat penting bahwa orientasi kerja beliau (Mentan) adalah turun langsung ke lapangan. Bagaimana petani bisa langsung berinteraksi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara paling kuat dalam urusan pangan. Termasuk berbagai program yang terus digencarkan. Baru tahun ini mungkin lahan rawa dijadikan lahan sawah yang produktif," kata Wakasad.
Tandyo menambahkan gebrakan dan inovasi yang dijalankan Mentan Amran sangat luar biasa.
Secara perlahan namun pasti, Indonesia mulai menuju swasembada dan lumbung pangan dunia.
"Terima kasih Pak Mentan, dan juga tak lupa terima kasih kepada Pak Pangdam yang telah mengoptimalkan semua ini. Mudah-mudahan TNI bisa memberikan kontribusi bagi Indonesia lumbung pangan dunia," ucap Letjen Tandyo. (mrk/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi