Mentan Amran Sebut Tak Ada Hambatan Tingkatkan Produksi Anggur

Kamis, 16 November 2023 – 21:16 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama para penggiat anggur di seluruh Indonesia mengadakan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi anggur domestik. Foto: dok Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama para penggiat anggur di seluruh Indonesia mengadakan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi anggur domestik.

Hal ini dianggap penting mengingat defisit perdagangan buah-buahan pada 2022 mencapai Rp 18,8 triliun, dengan impor anggur menyumbang sekitar 40 persen, setara lebih dari Rp 5 triliun atau 101.899 ton buah anggur (BPS).

BACA JUGA: Kurangi Impor Jagung, Kementan Dorong Program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan arahan untuk terus meningkatkan produksi pertanian, khususnya pada komoditas hortikultura, dengan menerapkan sistem pertanian smart farming.

"Dengan teknologi modern, lahan yang sempit di perkotaan pun tidak menjadi hambatan untuk meningkatkan produksi anggur dan mengurangi ketergantungan pada impor," ujar Mentan Amran.

BACA JUGA: Kementan Punya Cara Jitu untuk Tingkatkan Produksi Jagung Nasional, Silakan Disimak

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menyatakan komitmennya untuk menurunkan impor produk hortikultura, dalam hal ini anggur melalui kerja sama dengan Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI).

"Direktorat Jenderal Hortikultura bersama dengan Asosiasi Pengggiat Anggur Indonesia (ASPAI) menargetkan penurunan impor anggur sebesar 20 persen pada tahun 2030," kata dia.

BACA JUGA: Ketua Komisi IV DPR Jelaskan soal Pengawasan Anggaran Kementan ke KPK

"Untuk mencapai tujuan ini, dilakukan berbagai kegiatan seperti Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Anggur Konsumsi Indonesia, melibatkan pihak-pihak terkait dari Thailand, Jepang, praktisi, dan peneliti," sambungnya.

Dalam FGD tersebut, ditetapkan target produksi anggur Indonesia pada tahun 2029 sebanyak 21.168 ton, dengan harapan dapat menurunkan impor anggur sebesar 20% pada 2030.

Selain itu, dilakukan sosialisasi dan pelatihan bimbingan teknis bagi petani dan pelaku usaha anggur, serta pemberian bantuan berupa greenhouse dan peralatan pendukung.

Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman meresmikan Greenhouse F3N Anggur di Cileunyi, Bandung, pada awal November.

Liferdi berharap melalui penumbuhan greenhouse sebagai wujud dari program kampung buah, kebutuhan akan buah-buahan, terutama anggur, dapat terpenuhi tanpa harus melalui impor.

"Pengembangan anggur ini diharapkan tidak hanya menjadi hobi, namun juga sumber pendapatan bagi masyarakat," ujar Liferdi.

Dalam tiga tahun terakhir, produksi anggur Indonesia terus meningkat. Namun, masih jauh dari mencukupi kebutuhan konsumsi. Berdasarkan data BPS, produksi anggur Indonesia pada 2022 mencapai 13.515 ton.

Untuk mengatasi tantangan ini, upaya serius diperlukan agar pertanian anggur bukan hanya menjadi hobi, melainkan juga sumber pendapatan yang berkelanjutan, memenuhi kebutuhan pasar domestik, dan mengurangi ketergantungan pada impor. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Optimistis AIFE Perkuat Investasi Sektor Pertanian


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler