Mentan Amran Sulaiman Kejar Target Peningkatan Produksi

Jumat, 03 November 2023 – 15:32 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus melakukan pembenahan besar-besaran untuk meningkatkan produksi pangan strategis, utamanya padi dan jagung.

Di antaranya dengan penggunaan teknologi, pendampingan petani melalui penyuluh, mekanisasi pertanian, penggunaan benih unggul serta optimalisasi lahan marjinal seperti lahan rawa mineral.

BACA JUGA: Dirjen Hubdat Gelar Rapat Koordinasi Kesiapan Nataru dengan ASDP & Anggota Komisi V

Potensi lahan rawa mineral yang ada di Indonesia menurut Amran ada sekitar 10 juta hektar, yang jika pada 2024 nanti digarap 1 juta hektar dengan baik maka akan menambah peningkatan produksi beras sebanyak 2,5 juta ton.

"Indonesia akan berdaulat dan menjadi negara pengekspor beras di tahun 2027 dengan produksi beras dari lahan itu 10 juta ton dengan syarat dalam setiap tahunnya ada peningkatan lahan 1 juta hektar, sehingga ada penambahan produksi 2,5 juta ton beras setiap tahunnya," kata Mentan Amran, pada Kamis (2/11).

BACA JUGA: Kementan Terus Perkuat Pengelolaan Sumber Daya Genetik untuk Buka Masuknya Investasi

Amran mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara terkuat di dunia melalui pengelolaan pertanian.

Oleh karena itu, dia ingin jajarannya bekerja keras dan memiliki integritas.

BACA JUGA: Bikin Kulit Sehat & Glowing Alami, Confiant Hadirkan Produk dari Prebiotics

"Saya tidak suka basa basi yang penting capai prestasi. Karena itu saya minta tingkatkan kualitas kerjanya dan untuk merah putih jangan ada yang main-main di sektor pertanian," seru Amran.

Adapun gebrakan atau program Amran yang nyata adalah selamatkan rawa sejahterakan petani (Serasi) seluas 500 ribu hektar di Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan, kemudian program teknologi mekanisasi yang membuat produksi dalam negeri semakin tinggi.

Data Global Food Secirity Index The Economist juga menunjukkan ketahanan pangan Indonesia mengalami peningkatan cukup signifikan.

Jika pada 2016, ketahanan pangan Indonesia berada di peringkat 71 dari 113 negara, pada 2017 peringkatnya melompat di posisi 21.

Tak sampai di situ, Amran juga mendorong pertumbuhan perekonomian wilayah perbatasan, dengan meningkatkan pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, dan penghasilan devisa melalui ekspor komoditas pangan.

Amran menambahkan, semua capaian tersebut merupakan capaian bersama karena adanya kerja keras, kejujuran dan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada. Karena itu, dia ingin semua capaian tersebut dapat diraih di tahun ini dan masa mendatang.

"Kuncinya harus kerja keras dan kerja cerdas. Semua harus bergerak menatap masa depan yang lebih baik," tegas Amran.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler