jpnn.com, BULUKUMBA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) bisa menyejahterakan dan mengentaskan kemiskinan peternak.
Hal tersebut disampaikannya di sela-sela acara kontes ternak dan panen pedet di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Kamis (26/4).
BACA JUGA: Mentan Amran Pastikan Permintaan IB di Sulsel akan Terpenuhi
“Saya berharap bukan hanya dapat mendorong para peternak untuk lebih meningkatkan produktifitas tetapi juga dapat meningkatkan nilai jual ternaknya, sehingga tentunya dapat meningkatkan pendapatan peternak,” kata Amran dalam sambutannya.
Amran melanjutkan, acara ini merupakan upaya Kementan untuk melaksanakan Upsus Siwab yang sudah berproses sebelumnya. Menurutnya, hasil Upsus Siwab ini dapat dipetik dari adanya kelahiran yang ditunjukan secara gamblang pada acara ini.
BACA JUGA: Hadiri Panen Pedet, Menteri Amran Senang Banget
“Seperti kita saksikan pada hari ini pedet-pedet hasil IB sebanyak seribu ekor yang merupakan jaminan untuk menunjukan bahwa Indonesia mampu secara terus menerus berkelanjutan menghasilkan ternak sapi,” kata Amran.
Amran juga mendengar ada beberapa pedet lahir kembar dua bahkan tiga. "Ini sungguh luar biasa pastinya peternak yang punya sapi senang,” kata dia.
BACA JUGA: DPR Minta Kementan dan Kemendag Kompak soal Bawang Putih
Secara nasional program Upsus Siwab realisasinya sangat mengembirakan. Untuk pelayanan IB, dari Januari 2017 sampai April 2018 telah terealisasi sebanyak 5.364.355 ekor. Di mana kebuntingan sebanyak 2.387.648 ekor, kelahiran sebanyak 1.153.574 ekor.
Hal itu setara Rp 8.07 triliun dengan asumsi harga satu pedet lepas sapi Rp 7 juta. Amran menerangkan, investasi program Upsus Siwab pada 2017 sebesar Rp 1,1 triliun.
Melihat pedet yang dipanen dari hasil Upsus Siwab, Amran yakin Sulawesi Selatan akan mampu berkontribusi positif secara nasional dalam mewujudkan swasembada protein hewani dan mampu memenuhi kebutuhan ternak di Jabodetabek.
Selain capaian kinerja Upsus Siwab, Amran juga bangga terhadap keberhasilan pembangunan peternakan yaitu dengan telah dilakukan ekspor berbagai komoditas dan produk peternakan yang bernilai strategis di beberapa negara. Setelah ekspor komoditas peternakan lainnya seperti olahan daging ayam, pakan ternak, telur tetas ayam ras, kambing atau domba, vaksin dan obat hewan, serta produk pangan hewani lainnya.
“Pada Jumat lalu, saya baru saja menyaksikan pelepasan ekspor perdana dengan jumlah sekitar 120 ton pakan ternak dan 6,6 ton daging ayam olahan ke Timor Leste. Selain itu juga dilakukan ekspor perdana daging ayam olahan ke Jepang sebanyak enam ton, sedangkan ekspor dan daging ayam olahan enam ton ke Papua Nuguni merupakan pengiriman keempat kalinya sejak ekspor perdana pada Maret 2017," kata dia.
Selanjutnya, pada Selasa kemarin, telah dilakukan pelepasan ekspor perdana telur tetas ayam ke Myanmar sebanyak 25.920 butir. Ini merupakan pengiriman awal dari total rencana sekitar 225 ribu telur pada tahun 2018 yang selanjutnya akan dikirim secara berkelanjutan ke negara tersebut. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Kolombia, Kopi Toraja dan Obsesi Menteri Amran
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga