jpnn.com, ENREKANG - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sujono Kamino, kembali melepas ekspor bawang merah 90 ton dari Enrekang ke Vietnam.
Ini sebuah prestasi bahwa Indonesia tidak lagi sebagai pengimpor tetapi kini sudah menjadi pengekspor bawang merah.
BACA JUGA: Kementan Sebut Ada 3 Model untuk Genjot Irigasi Petani
"Ini menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bukan lagi pengimpor bawang, tapi sudah sebaliknya menjadi pengekspor," kata Amran Sulaiman usai melepas ekspor bawang merah dari Lapangan Andi Liu Anggeraja, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (14/10).
Ekspor bawang merah produk Indonesia, kata Amran, telah beberapa kali dilakukan karena memang kebutuhan secara nasional sudah sangat mencukupi.
BACA JUGA: Kementan: Pertanian Leading Sektor Pembangunan Berkelanjutan
Oleh karena itu, pihaknya mendukung swasta melakukan ekspor menuju negara lain.
"Dalam tahun ini saja kita sudah ekspor bawang merah ke berbagai negara seperti Thailand sebanyak 5.600 ton. Lalu ke Malaysia, Filippina, Singapura, Timor Leste dan negara lainnya. Sekarang kita ekspor ke Negara Vietnam," terang Amran.
BACA JUGA: Percepatan Ekspor dan Diversifikasi Bawang Merah
Untuk mempertahankan predikat itu, Amran meminta semua stakeholder tidak membiarkan para petani berjalan sendiri.
"Kami minta agar kita saling sinergi supaya negara kita kuat. Kita harus terus hadir di tengah-tengah petani dan segera menyelesaikan persoalan yang dihadapi," ujar Amran.
Untuk menjamin harga bawang merah Indonesia terus bagus hingga ke negara lain, Spudnik Sujono menambahkan mutu dan kualitasnya menjadi perhatian paling utama.
"Terutama masalah kualitas harus kita perbaiki dan tata dengan baik supaya negara tujuan ekspor terus minat terhadap bawang merah kita. Sebab kualitas juga akan mempengaruhi harga," kata Spudnik.
Spudnik mengungkapkan, Enrekang yang merupakan salah satu sentra produksi terbesar bawang merah dan menjadi penyuplai di Indonesia bagian timur akan terus diupayakan menyerap hasil produksinya, salah satunya ekspor.
"Kali ini kita angkat karena kita ada ekspor ke Vietnam sebanyak 15 kontainer. Juga kita akan dorong nanti industri masuk ke Enrekang untuk menarik hasil produksinya," pungkasnya. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BKP Pastikan Kebijakan Pangan untuk Sejahterakan Petani
Redaktur & Reporter : Natalia