Mentan Resmikan Kampus PEPI, Siapkan Lulusan Berjiwa Entrepreneur di Era Industri 4.0

Jumat, 22 Oktober 2021 – 09:48 WIB
Peresmian gedung Kampus Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) yang berlokasi di Tangerang oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kamis (21/10). Foto: Kementan

jpnn.com, TANGERANG - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan perlu berbagai upaya untuk menumbuhkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian.

Salah satunya melalui pendirian Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) yang akan menyiapkan SDM pertanian berbasis teknologi dan science.

BACA JUGA: Kementan Gelar Pelatihan Ilmu Rantai Nilai di Pandeglang Banten

Mentan Syahrul mengungkapkan pendirian kampus PEPI merupakan komitmen Kementan mempercepat pembangunan SDM pertanian dan meningkatkan kualitas tenaga yang terlatih, terampil sehingga dapat terserap ke dalam industri-industri.

Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk menghubungkan pendidikan vokasi dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru.

BACA JUGA: Mentan SYL Minta Badan Karantina Pertanian Kerja Keras Mengawal Ekspor

“Kita harus dapat mengubah paradigma mereka (generasi muda) bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang menarik dan menjanjikan apabila dikelola dengan tekun dan sungguh-sungguh, menanamkan kesadaran akan kebutuhan pangan nasional,“ ungkap Mentan Syahrul saat meresmikan Gedung Kampus PEPI yang berlokasi di Tangerang, Banten, Kamis (21/10).

Kementan mempersiapkan PEPI dengan baik agar mahasiswa memiliki kemampuan akademik dan keterampilan terapan yang baik serta budidaya perilaku pertanian akan terbangun dalam kehidupan mereka.

BACA JUGA: Mentan SYL Dorong 2 Kabupaten Ini jadi Food Estate Berbasis Hortikultura

Mentan Syahrul menyebutkan Indonesia membutuhkan 2,5 juta anak-anak milenial untuk menggerakkan pertanian.

"Sumber daya alam pertanian sudah tersedia banyak. Untuk itu, yang dibutuhkan sekarang adalah SDM yang lebih kuat dengan terapan science, riset dan teknologi agar lebih efektif dan berkualitas dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri,“ ujar mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu.

Menurutnya, gerakan pembangunan SDM pertanian difokuskan pada investasi mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Pendidikan Tinggi.

Untuk itu, PEPI bersinergi dengan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian melalui kegiatan penelitian, perekayasaan, dan pengembangan enjiniring pertanian.

“PEPI berkomitmen untuk menghasilkan lulusan sebagai tenaga teknisi yang terampil, berintegritas dan memiliki jiwa entrepreneur serta berwawasan industri 4.0,“ tandas Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menambahkan PEPI mengelola 3 program studi, yaitu Teknologi Mekanisasi Pertanian, Tata Air Pertanian, dan Teknologi Hasil Pertanian dengan menerapkan komposisi beban SKS mencakup 40 persen teori, dan selebihnya praktik.

Dedi menjelaskan tujuan pendirian PEPI adalah menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi, mengembangkan kelembagaan dan program studi bidang enjiniring pertanian.

Tujuan lainnya meningkatkan mutu dan kompetensi sumberdaya pendidikan sesuai perkembangan Iptek di bidang enjiniring pertanian, menjalin kemitraan dan jejaring kerja sama pendidikan nasional dan internasional.

"Termasuk mengoptimalkan sistem manajemen administrasi pendidikan, juga menyelenggarakan nilai kejuangan sehingga terbentuk sikap pembiasaan untuk beribadah, berakhlak mulia, berintegritas, belajar terus menerus, berkarya, bermanfaat, dan profesional," sebut Dedi Nursyamsi. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan SYL: Temanggung Dinilai Cocok jadi Sentra Hortikultura


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler