jpnn.com - jpnn.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Institute Lembang Sembilan di Hotel Mercure, Jakarta.
Dalam paparannya, Amran menyampaikan, sebagai menteri dia harus fokus bekerja karena punya tanggung jawab menyiapkan pangan untuk 250 juta jiwa rakyat Indonesia.
BACA JUGA: Mentan Jamin Mampu Serap Gabah Petani Sesuai HPP
"Dulu sering ada berita orang meninggal karena kelaparan. Saya tidak ingin itu terjadi lagi. Untuk mewujudkan itu, saya serahkan diri saya ini untuk merah putih," kata Mentan Amran.
Mentan Amran mengingatkan, pada awal menjabat, Indonesia dihantam dua kejadian dahsyat yaitu el nino dan la nina.
BACA JUGA: Mentan Galakkan Bangun 30.000 Embung di Indonesia
Atas kejadian itu, seminggu dua kali harus menghadap Presiden membahas masalah ini.
"Di 2015 dan 2016 kita dihantam el nino dan la nina. Bila dibandingkan secara apple to apple dengan 1998 yang juga ada el nino akhirnya mengimpor 9 juta ton. El nino 2015 lebih berat dengan kenaikan penduduk menjadi 250 juta orang, harusnya impor 16 juta ton," kata Mentan.
BACA JUGA: Amran Fokus Bekerja Sediakan Pangan bagi 250 Juta Jiwa
Tapi dengan berbagai upaya, lanjut Mentan, produksi ditingkatkan dan berhasil mengendalikan impor. Bahkan pada 2016 tidak ada sama sekali impor beras.
"Semua kebijakan yang menghambat regulasi kami ubah. Termasuk tender-tender yang menjadi kendala, kami ubah menjadi penunjukan langsung. Karena hujan, tikus, wereng, bahkan el nino, tidak pernah mengatakan 'tunggu, pemerintah lagi tender'," tegas Amran.
Amran menambahkan, pertanian adalah tanaman semusim, tidak bisa disamakan dengan pembangunan gedung.
Kebijakan harus benar-benar tepat agar tidak ada kerugian.
"Kalau hari ini kita waktu tanam, harus tanam. Kalau hari ini ada hama, hari ini juga harus selesai. Begitu juga dengan pupuk, hari ini butuh pupuk, hari ini pula pupuk harus ada. Saya ingatkan, kebijakan yang salah jauh lebih berbahaya dari koruptor," pungkas Amran.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Wajibkan Bulog Serap Semua Gabah Petani
Redaktur & Reporter : Natalia