Mentan Sebut Sukses Presiden Jokowi Jadi Keberhasilan UGM

Selasa, 13 Maret 2018 – 05:19 WIB
Mentan Amran Sulaiman di UGM. Foto: Ist

jpnn.com, SLEMAN - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengaku kagum dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebab, banyak lulusan dari kampus yang berada di DI Yogyakarta itu mengukir prestasi gemilang di dalam ataupun luar pemerintahan.

"Kampus UGM ini pencetak tokoh-tokoh nasional dan petarung tangguh. Kalau pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla berhasil, berarti UGM berhasil. Kami hanya bagian kecil, follower saja," ujar Amran saat memberi kuliah umum di UGM, Sleman, DIY, Senin (12/3).

BACA JUGA: Mentan: Perusahaan dan Grupnya Kami Blacklist!

Presiden Ketujuh RI Joko Widodo tercatat sebagai lulusan UGM. Selain itu, terdapat sejumlah lulusan UGM yang menjadi menteri di Kabinet Kerja seperti Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Amran lantas mengajak para mahasiswa jurusan pertanian di UGM ataupun kampus lainnya untuk mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada 2045 mendatang. Cita-cita tersebut dimungkinkan jika semua pihak mau bergandengan tangan dan bekerja keras.

BACA JUGA: 85 Persen Anggaran Kementan Kini Dialokasikan untuk Petani

Misalnta, Amran mengaku berupaya melahirkan kebijakan di Kementan yang benar-benar pro pada pertanian. Salah satunya adalah mengubah beberapa regulasi yang dinilai menghambat.

"Ini tanaman semua, enggak bisa tunggu. Hari ini butuh, hari ini dikirim. Semua kami lakukan karena menyadari,  kebijakan yang keliru jauh lebih dahsyat (bahayanya) daripada koruptor dan begal. Bahkan, kami berpikir seluruh anggaran untuk pertanian turun di Oktober, karena sudah masuk musim hujan. Jangan di Januari," ucapnya.

BACA JUGA: Mentan Tantang UGM Wujudkan Indonesia Lumbung Pangan

Menurut Amran, usulan tersebut sempat ditentang sejumlah pejabat di Kementan. Mereka khawatir Amran bakal tersandung masalah hukum lantaran pengadaan barang dan jasa di Kementan menjadi rawan korupsi.

Tak pendek akal, Amran menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan instansi penegak hukum lainnya.  "KPK tolong bantu kami. Kami tidak pernah belajar hukum, pasal-pasal. Yang dipelajari, bagaimana dapatkan bibit unggul," ucapnya.

Alhasil, kini ada petugas KPK, Polri, dan Kejaksaan bertugas di Kementan. Mereka mengawasi penggunaan anggaran agar tetap sesuai prosedur.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Amran Puji Kecap Pamor, Ingat Cintanya Pernah Ditolak


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler