jpnn.com, KOTA BOGOR - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak pemuda untuk berinovasi dan berkreasi membangun bangsa melalui sektor pertanian.
"Saya mengajak anak-anaku para milenial untuk menjadikan negaramu tumbuh secara baik melalui inovasi dan kreativitas di sektor pertanian," ujar Mentan Syahrul saat penandatanganan MoU pengembangan komoditas hortikultura orientasi ekspor yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda di Hotel Braja Mustika, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/10).
BACA JUGA: Mentan SYL Tekankan Pentingnya Peran Camat dalam Pembangunan Pertanian
Mentan Syahrul mengatakan inovasi dan teknologi pada masa pandemi ini menjadi sangat penting karena bisa mempercepat putaran ekonomi nasional.
Sebaliknya, inovasi dan teknologi jika tidak dilakukan secara maksimal akan memperlambat laju pertumbuhan.
BACA JUGA: Puncak HPS di Masa Pandemi, Mentan SYL Sampaikan Kabar Menggembirakan
"Bangsa ini adalah bangsa yang besar, dan Allah telah memberikan kekayaan. Siapa yang cepat dia akan berhasil. Siapa yang diam dia akan kolaps," ujarnya.
Di tempat yang sama juga berlangsung grand launching Minaque e-commerce bersama Mentan Syahrul dan 9 kepala daerah.
BACA JUGA: Mentan Resmikan Kampus PEPI, Siapkan Lulusan Berjiwa Entrepreneur di Era Industri 4.0
Secara khusus, Mentan Syahrul mendorong pertumbuhan ekspor tanaman hias terus berkembang pesat.
Terlebih, tanaman hias Indonesia memiliki peminat yang sangat besar di berbagai belahan dunia.
Lagi-lagi Mentan Syahrul mengajak generasi milenial memanfaatkan peluang ini.
"Saya sebagai menteri sesuai perintah Bapak Presiden siap mendorong anak-anak milenial berbuat yang lebih baik untuk masa depan bangsa," katan Mentan Syahrul.
Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengapresiasi peranan Kementan dalam mendorong kelompok muda Indonesia untuk menciptakan inovasi yang mengangkat kesejahteraan petani.
Bagi Teten, inovasi tersebut bisa menjadi peluang baru dalam membuka lapangan kerja.
"Kalau semua ini jalan dan petani ikut koperasi maka persoalan harga itu tidak bisa dimainkan. Jadi saya kira apa yang dilakukan ini telah mencerminkan sistem integrasi dari hulu dan hilir, dan digitalisasi menjadi sesuatu yang sangat tepat. Ini bisa menjdi gerbang atas akses bisnis tanaman hias dan bisa meningkatkan kesejahteraan petani," kata Teten.
CEO Minaqu Ade Wardhana Adinata mengajak masyarakat Indonesia untuk menumbuhkan potensi dan bisnis tanaman hias berskala besar.
Dia menilai produk florikultura merupakan nafas ekonomi yang bisa dikembangkan petani untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan luar negeri (ekspor).
"Saya melihat ini adalah sebuah potensi yang belum dimaksimalkan oleh masyarakat," kata Ade Wardhana.
Ade mengatakan ekspor tanaman hias yang dikelola Minaqu sudah menjangkau lebih dari 60 negara, baik di Eropa maupun Amerika.
Selain itu, existing customer yang terus melakukan repeat order mencapai 20 negara.
Karena itu, Ade menyampaikan Minaqu terus mengembangkan pasarnya dengan sistem digitalisasi platform e-commerce.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Mentan Syahrul yang telah mendorong akses bisnis pelaku usaha bunga tanaman hias di Indonesia.
"Saya berterima kasih kepada Bapak Menteri yang telah memberi dukungan besar kepada kami. Indonesia itu adalah negara yang luar biasa dan kita punya tanaman yang spesifik, yang orang lain tidak punya. Tanaman kita dari Aceh, Sumatera sampai Papua memiliki karakteristik yang berbeda," ucapnya.
Presiden Agricon Herland Bengardi mengaku siap menjalankan arahan Mentan Syahrul dalam mengembangkan bisnis produk hortikultura dan florikultura.
Dia bahkan sudah menjalin kerja sama dengan pelaku usaha Minaqu untuk menggerakkan roda ekonomi melalui sektor pertanian.
"Kami yang akan suplai benih-benih yang akan dijual Minaqu. Intinya kami siap berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk menjalankan arahan Bapak Menteri Pertanian," kata Herland
Untuk diketahui, Indonesia memiliki beragam bunga hias yang berpotensi ekapor, seperti Agiaonwma pictures tricolor asal Kabupaten Nias, Alocasia tandurusia asal Manado, Cyrtosperma macrotum asal Papua, Leea amabilis asal Kalimantan, dan Rhaphidophora tetrasperma asal Sumatera. (mrk/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Generasi Milenial Setuju atau Tidak Dengan Pernyataan Mahfud MD ini?
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi