Mentan SYL Tekankan Pentingnya Peran Camat dalam Pembangunan Pertanian

Kamis, 28 Oktober 2021 – 22:48 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menekankan perlunya menggerakkan pertanian mulai dari desa, dan perat camat. Foto: dok Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menekankan perlunya menggerakkan pertanian mulai dari desa.

Menurut dia, sinergitas Kementan bersama Kementerian Dalam Negeri akan menggerakkan ekonomi dan membangun bangsa luar biasa tangguh.

BACA JUGA: Kementan: SiMevi Hadir untuk Wujudkan Digitalisasi Satu Data Hortikultura

Pertanian jadi penyelamat perekonomian nasional, karena kekuatan negeri ini ada di kecamatan untuk mengkoordinasi desa-desa yang ada di bawahnya.

"Konsepsi program pemerintah terlebih dahulu dimatangkan oleh camat. Semua kebijakan unit desa baru bisa naik ke atas menjadi program kalau dimatangkan oleh camat. Karenanya pemerintahan yang baik dimulai dari peningkatan peran camat yang baik," kata SYL saat memberikan arahan pada pelatihan pertanian bagi camat seluruh Indonesia di Ciawi, Bogor, Kamis (28/10).

BACA JUGA: Kementan Tegaskan Proses Sertifikasi Benih Tanaman Tidak Dipungut Biaya

Pelatihan yang diadakan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) secara offline dan online ini bertempat di Pusat Pelatihan, Manajemen, Kepemimpinan Pertanian (PPMKP).

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kapasitas serta peran camat terhadap pertanian Indonesia, sehingga memiliki peran dan tanggung jawab dalam mensukseskan program pembangunan pertanian di kecamatan secara masif.

BACA JUGA: Puncak HPS ke-41 di Masa Pandemi, Momentum Kementan Buktikan Stok Produksi Pangan Aman

SYL mengatakan pihaknya menyiapkan berbagai program untuk mewujudkan SDM unggul.

Diharapkan pada akhirnya akan meningkatan produktivitas, kualitas, dan kontinuitas produksi pertanian secara nasional.

"Kecamatan memiliki peran penting dalam memberi energi dan mensinergikan segala potensi pertanian di desa, untuk terbangunya lumbung pangan masyarakat, baik untuk memperkuat ketersediaan pangan dalam negeri, terlebih lagi menghasilkan komoditas pangan untuk ekspor," beber SYL.

Pelatihan pertanian bagi camat seluruh Indonesia ini dihadiri secara langsung oleh 50 camat dan totalnya sebanyak 7.230 camat seluruh Indonesia.

Oleh karena itu, Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini meminta seluruh camat harus turut melakukan praktik dengan membangun lumbung pangan di wilayah kerja masing-masing.

SYL berharap segera terwujud lumbung pangan di tiap kecamatan. Salah satunya dengan memulai dari komoditas jagung seluas 100 hektar per kecamatan.

“Kami siapkan anggaran, prasarana, dan sarana produksinya. Kami bisa bayangkan dari 7.230 camat ini memiliki lumbung pangan seluas 100 hektar, pertanian kita tentu semakin kuat," tambah SYL.

SYL optimistis melalui pelatihan ini para camat diarahkan untuk harus memiliki mindset dan agenda pertanian.

"Saya mau liat pertanian itu bergerak lebih cepat, lebih kuat, lebih besar dan rakyat mu dapat kesejahteraan dari sana. Kalian adalah Komandan Kostratani (Komando Strategi Pertanian) memiliki tanggung jawab menggerakan potensi pertanian," ujarnya.

Data BPS selama 2020 yakni pada Triwulan II 2020, PDB sektor pertanian tumbuh 16,24 persen q-to-q.

Ekspor pertanian juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan, yakni terjadi peningkatan ekspor periode Januari-September 2021 mencapai Rp 450 triliun dan tumbuh 45,36 persen dibandingkan periode yang sama 2020, yang nilai ekspornya hanya mencapai Rp 309,58 triliun.

Pendampingan Pertanian dari Kecamatan

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan pelatihan camat seluruh Indonesia bertujuan untuk memperkuat pemahaman dalam rangka fasilitasi, koordinasi dan pendampingan terhadap program pembangunan pertanian di kecamatan.

Keterlibatan camat pun dapat meningkatkan prospek Wirausaha Integrated Farming, salah satunya berbasis lahan kering.

"Sebanyak 7.230 camat di seluruh Indonesia mengikuti pelatihan secara offline maupun online di 34 lokasi selama 2 hari dan pada pembukaan acara hari ini hadir 50 camat di Provinsi Jawa Barat," terang Dedi.

Pelatihan camat dilakukan sekaligus untuk membangun kesamaan visi dan misi pembangunan pertanian.

Dia menyebut kecamatan memegang peran penting dan ditetapkan sebagai frontline pelayanan untuk masyarakat sekaligus penggerak Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani).

Camat bisa mengoptimalkan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).

"Pembangunan pertanian tidak dilakukan Jakarta, tidak di Ibukota Provinsi dan Kabupaten, tapi di kecamatan. Oleh karena, itu Kementerian Pertanian membangun Kostratani yang menggerakkan pertanian di Kecamatan. Alhamdulliah hari ini seluruh camat berkumpul pada pelatihan ini," tegasnya.

Kostratani, kata dia juga, menjadi pusat data dan informasi, pusat pembelajaran, pusat pelatihan, pusat pembangunan jaringan komunikasi, pusat konsultasi agribisnis.

"Kostratani memegang peran yang penting untuk sektor pertanian yang saat ini menjadi sektor yang seksi dan menjadi salah satu pilar penting pendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," tegas Dedi.

Turut hadir secara langsung Wakil Bupati, Iwan Setiawan dan Jajaran eselon 1 Kementan dan hadir secara virtual Wakil Gubernur Provinsi Bangka Belitung. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler