Mentan Syahrul: Generasi Muda Harus Kreatif Menggunakan Teknologi

Sabtu, 14 November 2020 – 14:36 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo mengatakan generasi muda sebagai harapan bangsa dituntut kreatif menggunakan teknologi sebagai celah untuk maju dan tumbuh dalam menghadapi kepastian di tengah pandemi Covid-19.

"Eramu tersedia, era yang serba-uncertain tetapi dengan tingkat kapasitas kritis dan kreatif didukung behavior yang kuat dan keringat, (maka) kaum muda bisa menjadi sukses menghadapi ini semua," kata Mentan Syahrul memberikan kuliah umum dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, pada acara bertema "Penguatan Kompetensi Agropreneur Mahasiswa Menuju Swasembada Pangan Indonesia", di Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan, Sabtu (14/11).

BACA JUGA: Mentan Syahrul Sebut Petani Sebagai Pahlawan Ekonomi Bangsa

Mentan Syahrul mengatakan penguatan kompetensi diri generasi muda untuk bergelut pada teknologi adalah hal yang mutlak.

Mantan gubernur Sulsel itu pun menegaskan sektor pertanian merupakan bidang yang memiliki celah untuk pengembangan produktif tersebut.

BACA JUGA: Mentan Syahrul Yasin Limpo: Hari Ini Saya Bangga

"Pelemahan perekonomian akan terjadi namun pertanian tidak dikarenakan sudah menjadi bukti pertanian telah menyumbang 16,4 persen PDB, di mana semua sektor turun kecuali kita (pertanian)" ungkap Mentan Syahrul.

Dia memaparkan pembabakan fase, di mana pertanian kini bersiap memasuki gerbang digitalisasi Industri 4.0. Perlahan-lahan telah meninggalkan pola-pola lama yang dilakukan para petani sebelumnya.

BACA JUGA: Mentan SYL Ingatkan Pentingnya Kekompakan dalam Tim Kementerian Pertanian

Menurut Mentan Syahrul, hal tersebut merupakan peluang berkreasi. Dia menjelaskan di era industri pertama, pertanian menghadirkan cangkul.

Pada era kedua, ada traktor dan hand traktor. Berlanjut ke era ketiga, terdapat tekonologi informasi dan elektronik yang diterapkan pada sistem produksi.

"Nah, sekarang masuk Industri 4.0. Pemuda Indonesia harus masuk ke situ," tegas Mentan Syahrul. 

Menurut Mentan Syahrul, empat teknologi yang berkembang secara eksponensial pada era Industri 4.0 adalah siapa yang menguasai teknologi maka akan memenangkan persaingan.

Teknologi itu dimulai dari artificial inteligent, dimensional dan robotik, bioteknologi, nano-teknologi, dan sistem jaringan komputasi.

"Teknologi yang dapat diimplementasikan dalam pembangunan pertanian dapat ditemui pada kemajuan teknologi di era Industri 4.0. Bertani besok jangan melihat dengan gaya yang kemarin, (tetapi) bertani besok menggunakan teknologi," ungkap Mentan Syahrul.

Dia menjelaskan bahwa dengan mekanisasi seperti traktor tanpa awak, autonomous traktor, dan robot tanam padi yang kedepan akan digunakan, dapat mengintervensi menjadi pertanian dengan mekanisasi yang kuat. 

Menurutnya, untuk mengembangkan sumber daya pertanian generasi muda yang profesional, mandiri, dan berdaya saing, Kementan mengusung berbagai program.

Antara lain, Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP), Youth Enterpreneurship and Employment Support Services, Kostratani, Duta Petani Milleneal, dan Duta Petani Andalan.


Rektor UNM Makassar Husein Syam saat memberikan sambutan mengamini kekuatan sektor pertanian sebagai pendorong perekonomian bangsa Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

"Bangsa kita saat ini sedang bertahan, dan saat ini yang mampu bertahan di tengah keterpurukan dunia adalah sektor pertanian," ucap Husein. (ikl/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler