jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terang-terangan meminta dukungan Komisi IV DPR RI soal pengembangan tanaman atsiri atau kayu putih (eucalyptus) untuk kalung antivirus corona.
Permintaan dukungan disampaikan menteri yang beken disapa dengan inisial SYL, itu dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi IV DPR, Sudin, pada Selasa (7/7).
BACA JUGA: Kalung Antivirus vs Vaksin COVID-19, Persaingan Positif, Bukan Klenik
"Saya ingin sampaikan di forum ini. Keputusan dan petunjuk komisi ini akan jadi pegangan saya. Saya lanjutkan atau tidak, saya berhentikan saja hasil ini atau tidak. Kalau bapak support saya jalan terus. Dan seperti apa support-nya kita akan bicarakan," ucap Syahrul.
Mantan gubernur Sulawesi Selatan ini juga meyakinkan bahwa dirinya tidak akan pernah meninggalkan arahan dan petunjuk dari komisi bidang pertanian tersebut. Apa pun yang dimintakan dia akan berusaha konsisten menjalankannya.
BACA JUGA: Reaksi Iwan Fals soal Kalung Antivirus Corona
"Saya kerja atas pengawasan, atas kendali bahkan dari komisi empat. Mohon maaf, pak, mungkin ini yang berbeda dari apa yang ada selama ini," tegas SYL.
Hal itu juga menjadi arahannya kepada para eselon satu dan dua di Kementan hingga jajaran pertanian bahwa dirinya akan bersama-sama dan tidak akan meninggalkan mitranya di DPR tersebut.
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Kementan Soal Kalung Antivirus Covid
"Dan ini bukan services list (daftar layanan). Khusus eucalyptus pun seperti itu, kalau bapak bilang ini berhentikan saya berhenti," tambah SYL.
Saat itu, mantan Bupati Gowa tersebut meminta waktu kepada pimpinan rapat untuk mengizinkan tim dari Balai Besar Pertanian Kementan, menjelaskan soal penelitian tentang eucalyptus tersebut.
Namun, Sudin tidak langsung memberikan waktu. Pasalnya, dia ingin mendapat penjelasan soal progres report mengenai program strategis kementerian itu.
"Saya pikir masalah eucalyptus dijawab nanti saja. Tadi ada beberapa pertanyaan dijawab singkat oleh menteri, kemudian tetap dijawab tertulis karena ini masih banyak hal yang perlu dijelaskan secara langsung," ucap Sudin.
Pada prinsipnya, politikus PDI Perjuangan itu tidak mempersoalkan produksi kalung antivirus corona dari eucalyptus itu dilanjutkan dengan catatan tidak pakai uang APBN.
"Tadi yang eucalyptus silakan diitu (lanjutkan-red). Cuma, tadi seolah-olah Pak Menteri menantang saya, mau dilanjutkan atau tidak. Selama tidak memakai uang APBN yang tidak jelas, silakan. Tapi kalau pakai uang APBN saya tidak mau. Kalau nanti pakai uang APBN apa jadinya? Setelah gagal yang kena siapa? ya Pak Menteri dan saya," tutur Sudin.
Legislator asal Lampung itu juga menegaskan jangan sampai produksi kalung eucalyptus mengganggu kinerja Litbang Pertanian yang memiliki tugas utama memproduksi benih dan bibit yang berkualitas baik.
"Kalau mau kerja sama dengan swasta silakan, yang penting tidak mengganggu kinerja Litbang. Litbang itu yang harus dipahami adalah bagaimana memproduksi benih, bibit yang baik, mencari inovasi yang terbaru. Kalau bilang eucalyptus yang dipakai itu obat antivirus corona, enggak semudah itulah. Kalau mau dijelaskan silakan," tandas Sudin. (fat/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam