Mentan Syahrul Perkuat Regenerasi Petani dengan Smartfarming

Jumat, 11 Juni 2021 – 19:38 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berkomitmen menerapkan teknologi smartfarming untuk budi daya pertanian dan memperkuat regenerasi petani. Foto: Kementan

jpnn.com, BULELENG - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak petani muda bergiat menerapkan teknologi smartfarming dalam pengembangan budi daya pertanian untuk memperkuat regenerasi petani.

Pasalnya, pertanian berbasis teknologi memudahkan petani dalam berbudi daya yang lebih efisien sekaligus modern dalam upaya akselerasi produksi petani.

BACA JUGA: NTP Sepanjang 2021 Konsisten Tinggi, Itu Pertanda Kesejahteraan Petani Membaik

"Petani Bali dan petani muda keren Bali ialah sesuatu lompatan yang kami coba lakukan untuk tidak membiarkan pertanian itu berjalan apa adanya sama dengan yang tidak berarti dan jelek. Tetapi, kami harus ada loncatan untuk naik kelas di masa pandemi ini,"kata Mentan pada acara "Program Millenial Smartfarming" di Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat (11/6).

Mentan mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen menyiapkan SDM pertanian yang berjiwa wirausaha.

BACA JUGA: Kementan Alokasikan Bantuan Benih dan Pupuk NPK di Kabupaten Pangkep

Oleh karena itu salah satu program utama Kementan dalam menjamin produktifitas, kontinyuitas, dan ketahanan pangan ialah penumbuhan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial hingga 2024.

"Hari ini pemuda millenial kami di Buleleng ini mencoba aplikasi bersama BNI yang kita support bersama dan ini sesuai arahan Bapak Presiden membangkitkan petani petani muda untuk bisa tertarik pada dunia pertanian, kami akan dorong ini,"ujar Syahrul.

BACA JUGA: Laporan Keuangan Kementan 2020 Raih Opini WTP Dari BPK, Begini Respons Mentan SYL

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan pendapatan daerah Kab. Buleleng 64 persen bersumber dari sektor pertanian sehingga perlu terus di lakukan perbaikan tata guna pertanian yang baik.

Diharapkan, lanjut dia, pembagian lahan untuk pengembangan khusus hortikultura atau pertanian jelas dan menciptakan pertanian berkelanjutan.

"Terima kasih Pak Menteri sudah sampai ke Buleleng dalam mendukung petani-petani muda yang memiliki kapasitas dalam mengelola aktivitas proses bisnis pertanian dengan memanfaatkan teknologi," kata Agus.

Ketua Komunitas Petani Muda Keren (PMK) Gede Agung Wedhatama mengaku penggunaan smartfarming dengan IoT mensupport pertanian dari hulu sampai ke hilir.

"Terkait smartfarming ini kami memang dari petani muda keren mengempower, menstimulus teman-teman kami untuk menggunakan IoT sebagai supporting aktivitas pertaniannya," kata Agung.

Agung mengaku efisiensi bertani dengan penerapan smartfarming hampir 90 persen. Tidak hanya itu, aktivitas menyiram, memupuk, menyemprot biopestisida maupun hayati menjadi lebih murah dan efisien.

Karena, kata dia, bisa dilakukan dari jarak jauh dan bisa lebih tepat sasaran.

"Harapannya smartfarming ini benar benar bisa menjadi solusi bagi petani kita, petani muda sehingga semakin banyak anak anak Bali yang semangat menjadi petani,"tutup Agung.

Turut hadir dalam acara ini Deputi 4 Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Mohammad Rudy Salahuddin, Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud beserta jajaran eselon 1 Kementan. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler