Mentan Syahrul: Pertanian Merupakan Salah Satu Pilar Kekuatan Negara

Rabu, 26 Mei 2021 – 10:07 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo pada acara Indonesia Food Summit (IFS) 2021 di Jakarta, Selasa (25/5). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian merupakan sektor strategis dan salah satu pilar kekuatan negara.

Dia menyebut, tata kelola pertanian yang baik di suatu desa, kecamatan, kabupaten hingga provinsi akan menghadirkan ketahanan pangan yang kuat.

BACA JUGA: Mentan Syahrul Yasin Limpo Meluncurkan Korporasi Petani Hortikultura Ponpes Al-Ittifaq

Hal itu disampaikan Syahrul saat menjadi narasumber bersama Menteri Perdagangan M. Luthfi pada acara Indonesia Food Summit (IFS) 2021 di Jakarta, Selasa (25/5).

Syahrul menyatakan, bila 34 propinsi di Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat, maka akan berdampak pada penguatan ekonomi nasional. Sebab, lanjut dia, pertanian bukan hanya soal perut dan makan.

BACA JUGA: Mentan Syahrul Meluncurkan Korporasi Petani Hortikultura Pondok Pesantren

"Pertanian erat kaitannya dengan lapangan kerja yang ada di depan mata. Pertanian menunjang ekonomi Indonesia," kata Syahrul.

Selama pandemi Covid-19, sektor pertanian menjadi satu di antara tujuh sektor yang terus tumbuh positif selama tahun 2020. 

BACA JUGA: 97 Ribu PNS Misterius Masih Digaji Puluhan Tahun, Negara Dirampok Triliunan Rupiah

Pada triwulan ke-1 tahun 2021, tumbuh mencapai 2,95 persen. Tak hanya itu, sektor pertanian juga menyerap 30 persen dari tenaga kerja Indonesia.

"Arahan Bapak Presiden, kami di kabinet harus hand to hand, bekerja sama, tidak boleh kerja sendiri," ujar Syahrul.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu menjelaskan, dirinya bersama mendag telah sepakat untuk berjalan bersama memperkuat sektor pertanian di Indonesia.

"Saya mengamankan hulunya, melakukan budidaya dan produksi sementara hilir digarap oleh Mendag," jelas Mentan.

Bukti nyata kerja bersama itu, lanjut dia bagaimana menjaga pasokan dan harga bahan pangan pokok ketika bulan suci Ramadan dan menjelang Ramadan. 

"Ramadan biasanya sebagi peak moment konsumsi komoditas pertanian. Saya jaga produksinya, Pak Mendag jaga stabilitas harga sesuai arahan Bapak Presiden," tutur Syahrul.

IFS 2021 diselenggarakan oleh Media Group News yang diikuti oleh para kepala daerah, akademisi, pegiat LSM, mahasiswa, dan petani sebagai wadah untuk mengurai berbagai permasalahan pangan di Indonesia. (cr3/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler