Mentan Syahrul Yasin Limpo Dorong Penjualan Kopi Indonesia Menyebar ke Seluruh Dunia

Minggu, 12 Maret 2023 – 18:51 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menyampaikan sambutan di acara Social Creative Coffee Expo sekaligus launching Kopi Komandan yang digelar di Trans Studio Makassar, Minggu (12/3). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menargetkan pasar yang lebih luas untuk penjualan kopi asal Indonesia.

Dia mengatakan saat ini banyak penikmat kopi di dunia yang suka terhadap kopi Indonesia, salah satunya yang berasal dari wilayah Sulawesi Selatan.

BACA JUGA: 4 Manfaat Kopi Campur Telur Ayam Kampung yang Tidak Terduga

Menurut Syahrul, Sulawesi merupakan gerbangnya Indonesia bagian timur memiliki banyak kopi unggulan yang tersebar di wilayah Toraja, Enrekang, Wajo, Parepare sampai kopi Malakaji yang sudah terkenal ke seluruh dunia.

Karena itu, Mentan SYL berharap ada upaya serius dan dukungan penuh dari semua pihak untuk memperkuat akselerasi ekspor.

BACA JUGA: IIMS 2023, Wuling Formo Max Disulap jadi Kedai Kopi Berjalan, Bisa jadi Inspirasi Bisnis

"Kami sudah canangkan tanam kopi sebanyak 30 juta. Kenapa? Di pikiran saya untuk lima tahun ke depan tidak ada warung kopi yang terbesar di dunia, di semua negara yang tidak ada kopi Indonesianya," ujar Mentan SYL.

"Jadi tidak ada kafe kopi di dunia yang tidak ada kopi torajanya, kopi enrekangnya, kopi malakajinya dan kopi pareparenya," imbuhnya saat menghadiri Social Creative Coffee Expo sekaligus launching Kopi Komandan yang digelar di Trans Studio Makassar, Minggu (12/3).

BACA JUGA: Dubes Djauhari Kenalkan Kopi dan Kerupuk di Acara Amal di Tiongkok

Mentan SYL mengungkapkan banyak kopi asal Indonesia yang memiliki harga fantastis di toko kopi dunia.

Bahkan berdasarkan harga di gelaran One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture di 10 negara, harga rata-rata kopi Indonesia mencapai Rp 400-500 ribu per kilogram.

Karena itu, kata Mentan SYL, potensi kopi yang cukup besar ini perlu ditingkatkan untuk memantik kesejahteraan petani dan masyarakat luas.

"Saya kira acara-acara seperti ini harus rutin dilaksanakan untuk mengangkat produk kopi nasional," ujarna.

Saat ini, Kopi Arabika Toraja, Kopi Arabika Kalosi Enrekang dan Kopi Arabika Bantaeng yang telah memiliki sertifikasi Indikasi Geografis (kekhasan produk di suatu tempat) sudah makin banyak dikenal.

"Sekarang yang kita butuhkan adalah branding yang terukur dan keberlanjutan, seperti Kopi Komandan yang telah memiliki branding dan hak atas kekayaan intelektual," kata Mentan SYL lagi.

Dirjen Perkebunan Kementan Andi Nuralamsyah menambahkan penyelenggaraan Social Creative Coffee Expo bertujuan memperkenalkan produk-produk kopi di Sulawesi Selatan yang memiliki berbagai macam cita rasa khas yang berasal dari kabupaten sentra kopi.

Acara tersebut juga sebagai ajang mengakselerasi promosi produk kopi nasional agar lebih dikenal lagi secara luas.

"Kami harapkan melalui kegiatan ini tidak hanya adanya jual beli tetapi akan terbangun kemitraan antara petani dan pelaku usaha dalam penyerapan produk kopi dengan harga yang remuneratif dan berlangsung secara konsisten dan berkelanjutan," kata Dirjen Andi.

Dalam kegiatan ini, Dirjen Andi menyebutkan ada lebih dari 250 orang yang hadir dan terdiri dari para petani, pelaku usaha kopi di Sulawesi Selatan dan beberapa provinsi sentra kopi nasional.

Melalui acara ini, kata dia, pemerintah menargetkan jumlah pengunjung selama 2 hari bisa mencapai 1.000 orang.

"Kami juga melaunching merek kopi Komandan yang hak kekayaan intelektualnya milik Ditjen Perkebunan," jelasnya.

Dia berharap kopi Komandan menjadi merek yang digunakan dalam mempromosikan kopi-kopi terbaik daerah di seluruh Indonesia.

"Kopi komandan didesain menjadi sarana promosi produk kopi dengan berbagai varian spesial yang memiliki kekhasan daerah," jelasnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler